Pengembangan Metode Promosi Kesehatan untuk Peningkatan Pengetahuan Siswa Sekolah Dasar terhadap Rabies (Studi Kasus di Kota Bogor).
View/ Open
Date
2017Author
Utomo, Satriyo Setyo
Sudarnika, Etih
Lukman, Denny Widaya
Metadata
Show full item recordAbstract
Siswa sekolah dasar merupakan kelompok dengan risiko tinggi terhadap kasus rabies, sehingga pemilihannya menjadi sasaran promosi kesehatan sangat tepat. Kendala utama promosi kesehatan mengenai rabies pada siswa sekolah dasar adalah terbatasnya jumlah dan jenis media yang tersedia. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan media promosi kesehatan yang mudah, murah dan efektif.
Media promosi kesehatan yang dikembangkan adalah slide, poster, leaflet, dan permainan. Slide digunakan pada awal intervensi dengan judul “Mengenal Rabies”. Poster yang digunakan berjudul “Awas Rabies Berbahaya dan Mematikan”, sedangkan leaflet berjudul “Rabies”. Media permainan “Rabies Games for Kids” untuk 4-6 orang. dengan aturan permainan yang sangat mudah.
Uji coba media dilakukan pada 90 orang siswa kelas 5 dan 6 yang berasal dari 3 sekolah dasar. Setiap sekolah dipilih 30 orang siswa dengan menggunakan metode simple random sampling dan dikelompokkan menjadi 3 kelompok perlakuan. Perlakuan kelompok 1 berupa paparan slide, poster, leaflet, dan permainan yang diberikan secara bersama-sama. Kelompok 2 memperoleh perlakuan berupa paparan slide, poster dan leaflet, sedangkan kelompok 3 hanya berupa paparan dengan slide. Pengukuran tingkat pengetahuan dilakukan menggunakan kuesioner terstruktur yang telah diuji validitas dan reabilitasnya. Pengukuran tingkat pengetahuan dilakukan sebelum intervensi (pretest) dan setelah intervensi (posttest) yaitu sesaat, 1 minggu, 1 bulan, dan 3 bulan setelah intervensi. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji t berpasangan. Hasil studi menunjukkan terdapat perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dilakukan intervensi dan sesudah intervensi hingga 3 bulan pada kelompok 1 dan kelompok 2 (p<0.05), sedangkan pada kelompok 3 hanya hingga 1 bulan (nilai p>0.05). Selisih rata-rata tingkat pengetahuan antara ke-3 kelompok tidak berbeda nyata hingga 1 bulan (p>0.05), sedangkan pada 3 bulan setelah intervensi terdapat perbedaan nyata (p<0.05). Berdasarkan hasil analisa sidik ragam rata-rata selisih pengetahuan responden sebelum dan sesudah intervensi setelah 3 bulan terdapat perbedaan yang nyata (p<0.05), dan dilanjutkan dengan Duncan multiple range test. Berdasarkan hasil analisis, perlakuan kelompok 1 memberikan hasil tingkat pengetahuan paling tinggi dan daya ingat lebih lama dibandingkan dengan 2 perlakuan lainnya. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana promosi kesehatan mengenai rabies pada siswa sekolah dasar.
Collections
- MT - Veterinary Science [910]