View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Agriculture Technology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Agriculture Technology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Aktivitas Antimikroba Ekstrak Air Panas Daun Pepaya terhadap Staphylococcus aureus, Salmonella Typhimurium dan Escherichia coli.

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (15.67Mb)
      Date
      2017
      Author
      Primasari, Bunga
      Kusumaningrum, Harsi Dewantari
      Faridah, Didah Nur
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      mempelajari pengaruh ekstrak air panas daun pepaya terhadap morfologi sel S. Typhimurium menggunakan instrumen SEM (Scanning Electron Microscope). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu dan waktu pemanasan, maka total padatan terlarut (oBx) ekstrak juga semakin meningkat (E2=39oBx, E1=30oBx, E4=24oBx dan E3=20oBx). E1 dan E2 (85oC) menghasilkan total padatan terlarut yang lebih tinggi dibandingkan E3 dan E4 (70oC) karena adanya pengaruh suhu. Perbedaan suhu 15oC menaikkan total padatan terlarut sebesar 50%. E1 (85oC; 20 menit) menghasilkan kadar flavonoid dan saponin tertinggi, sebesar 7.40 mg QE/g dan 37.7 mg Aes/g. E1 (85oC; 20 menit) menghasilkan kadar tanin tertinggi (1.67 mg/g), sedangkan E4 (70oC; 45 menit) menghasilkan kadar tanin terendah (1.25 mg/g). Ekstraksi menggunakan pelarut air dengan rasio air:daun pepaya 1:2 menghasilkan ekstrak dengan aktivitas antimikroba yang baik. Pengujian aktivitas antimikroba ekstrak dilakukan terhadap tiga bakteri uji pada delapan konsentrasi esktrak yang berbeda (E1: 237 mg/mL dan 156 mg/mL; E2: 324 mg/mL dan 215 mg/mL; E3: 156 mg/mL dan 104 mg/mL dan E4: 187 mg/mL dan 125 mg/mL) dan tujuh waktu pemaparan (jam ke- 0, 1, 3, 6, 9, 12 dan 24). Pengujian aktivitas antimikroba menunjukkan bahwa E. coli dan S. Typhimurium lebih rentan ketika dipapar oleh E1 (237 mg/mL) dibandingkan dengan E2 (215 mg/mL), namun S. aureus lebih rentan ketika dipapar oleh E2 (215 mg/mL). Hasil pengamatan sel S. Typhimurium dengan SEM menunjukkan bahwa sel bakteri tersebut mengalami perubahan morfologi setelah pemaparan dengan ekstrak E1 dan E2 (konsentrasi 237 mg/mL dan 324 mg/mL) selama 3 jam.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91415
      Collections
      • MT - Agriculture Technology [2415]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository