Strategi Alokasi Belanja Pemerintah Daerah untuk Meningkatkan Indeks Pendidikan di Provinsi Banten
View/ Open
Date
2017Author
MIzan, Abdullah Al
Falatehan, Faroby
Wahyuni, Ekawati Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Pembangunan manusia yang diukur melalui Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) dibentuk dari tiga komponen yakni indeks kesehatan, indeks pendidikan,
dan indeks pengeluaran. Sebagai provinsi termuda di Pulau Jawa yang juga
merupakan penyangga Ibukota Negara, IPM Banten Tahun 2016 menduduki
peringkat 8 terbesar di Indonesia Namun demikian, indeks pendidikan yang
merupakan rataan dari Indeks Harapan Lama Sekolah dan Indeks Rata-rata Lama
Sekolah memiliki nilai yang paling rendah di antara komponen lainnya, padahal
pendidikan merupakan salah satu modal yang sangat penting bagi seseorang untuk
menuju kesejahteraan yang lebih baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kondisi
pendidikan di Provinsi Banten, menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap indeks pendidikan di Provinsi Banten, dan merumuskan strategi atau
program untuk meningkatkan indeks pendidikan di Provinsi Banten.
Penelitian dilakukan di Provinsi Banten dengan menggunakan data tahun
2010 hingga tahun 2016. Data sekunder berasal dari Dinas Pendidikan, Badan
Pusat Statistik (BPS), Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD),
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Direktorat Jenderal
Perimbangan Keuangan (DJPK 2016) Kementerian Keuangan maupun instansi
terkait lainnya. Sedangkan data primer diperoleh melalui wawancara dan
penyebaran kuesioner terhadap pihak pemerintah daerah yaitu Dinas Pendidikan,
BPKAD, dan Bappeda.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yakni analisis
deskriptif, analisis regresi data panel, analisis SWOT, dan QSPM. Analisis
deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran kondisi pendidikan di Banten.
Indeks Pendidikan Provinsi Banten selalu meningkat dari tahun ke tahun,
meskipun terdapat beberapa indikator pendidikan lainnya yang masih belum
mencapai angka standar. Sedangkan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap indeks pendidikan di Provinsi Banten digunakan regresi
data panel fixed effect model. Dari analisis tersebut didapat hasil bahwa
pendapatan perkapita, Angka Partisipasi Sekolah (APS) tingkat SMA, Jumlah
SMA, dan Rasio Murid per Guru (RMG) tingkat SMA, memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap indeks pendidikan di Provinsi Banten. Sementara
itu berdasarkan hasil wawancara kepada responden kunci, melalui teknik SWOT
diperoleh strategi yang mampu meningkatkan indeks pendidikan di antaranya: 1.
pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota serta kemitraan
dengan pihak swasta; 2. penyempurnaan kebijakan dan peningkatan alokasi
penciptaan lapangan kerja padat karya; 5. sosialisasi program pendidikan dasar
dan menengah; dan 6. pembangunan data center dan jaringan TIK (internet) ke
desa-desa. Keenam strategi tersebut kemudian disebarkan ke beberapa orang
expert terkait untuk memperoleh strategi prioritas. Melalui analisis QSPM didapat
anggaran di bidang pendidikan; 3. peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan; 4.
peningkatan strategi, kerjasama dan hubungan kelembagaan antara pemerintah
hasil bahwa untuk meningkatkan Indeks Pendidikan di Provinsi Banten bisa
dilakukan dengan menggunakan strategi prioritas melalui penyempurnaan
kebijakan dan peningkatan alokasi anggaran di bidang pendidikan, di antaranya
dengan cara: peningkatan alokasi belanja pendidikan dalam APBD secara
proporsional dan bertanggung jawab; pembangunan dan revitalisasi sarana dan
prasarana pendidikan; peningkatan dan pemerataan kuantitas, kualitas dan
distribusi sumber daya manusia di bidang. pendidikan; serta pemberian subsidi
biaya pendidikan dasar dan menengah.
Collections
- MT - Professional Master [887]