Analisis Distribusi Suhu dan Aliran Udara pada Penyimpanan Dingin (Cold Storage) Bawang Merah Menggunakan CFD (Computational Fluid Dynamics).
View/Open
Date
2017Author
Izaniyah, Alfin
Purwanto, Aris
Wulanadani, Dyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Penyimpanan merupakan salah satu penanganan pasca panen yang penting
pada produk bawang merah karena bawang merah adalah produk pertanian
musiman yang mudah mengalami kerusakan. Suhu penyimpanan relatif tinggi yaitu
25-300C sehingga menghasilkan susut bobot 25.29% selama 8 minggu. Oleh karena
itu, cold storage dibutuhkan untuk mempertahankan mutu bawang merah. Suhu 5oC
menghasilkan susut bobot 7.09 % selama 8 minggu penyimpanan. Tetapi, distribusi
suhu dan aliran udara yang merata sulit dicapai sehingga kadar air produk setiap
rak juga tidak merata, akibatnya kualitas bawang merah tidak bisa dipertahankan.
Geometri, tata letak rak, evaporator dan kipas mempengaruhi suhu dan aliran udara
di dalam cold storage. CFD (Computational Fluid Dynamics) merupakan alat yang
dapat digunakan untuk menganalisis suhu dan aliran udara sehingga dapat diketahui
cold storage bawang merah yang optimum serta efisien dalam hal biaya. Tujuan
dari penelitian ini adalah menganalisis distribusi suhu dan aliran udara pada cold
storage skala laboratorium menggunakan CFD dan memvalidasi suhu pada
tumpukan bawang merah di dalam cold storage.
Cold storage yang digunakan dalam penelitian adalah cold storage skala
laboratorium dan cold storage skala lapangan dengan dimensi 19.8 x 4.5 x 5.2 m.
Simulasi dilakukan pada kedua cold storage tersebut. Simulasi pada cold storage
laboratorium bertujuan untuk mendapatkan nilai suhu, aliran udara pada rak-rak
dan bawang merah serta validasi model cold storage karena cold storage lapangan
pada saat ini sedang tidak beroperasi sehingga tidak bisa mengukur suhu dan aliran
udara pada rak-rak dan bawang merah di rak, sedangkan simulasi pada cold storage
lapangan bertujuan untuk menganilisis suhu dan aliran udara dengan beberapa
skenario berdasarkan tata letak evaporator dan kipas. Data yang diambil adalah data
suhu dan kecepatan aliran udara pada saat pada saat dinyalakan. Simulasi
dilakukan untuk menganalisis distribusi suhu dan pola aliran udara di dalam cold
storage berdasarkan tata letak evaporator dan kipas.
Hasil simulasi pada cold storage skala laboratorium yaitu mempunyai suhu
yang berbeda-beda di setiap raknya, sehingga letak bawang merah mempengaruhi
suhu bawang merah. Proses iterasi menghasilkan nilai residual kesetimbangan
massa, momentum, dan energi yang konvergen sedangkan nilai regresi pada
simulasi ini yaitu R2 = 0.77. Skenario 1 pada simulasi cold storage bawang merah
di lapangan menghasilkan suhu yang lebih rendah dan lebih seragam dibandingkan
dengan skenario 2. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan letak evaporator
yang aliran udaranya mengalir pada arah x dan berlawanan dengan arah x. Jadi,
letak evaporator, kecepatan aliran udara kipas dan letak rak mempengaruhi
distribusi suhu udara dan suhu bawang merah.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2336]