Ekspresi dan Purifikasi Protein Inti Virus Hepatitis B (HBcAg) pada Lactococcus lactis.
View/Open
Date
2017Author
Anwar, Rahma Isartina
Suharsono
Mustopa, Apon Zaenal
Metadata
Show full item recordAbstract
Protein Inti Virus Hepatitis B (HBcAg) mempunyai kemampuan untuk
menginduksi sel B, sel T, sitotoksik sel T, respon imun dan menimbulkan respon
antibodi setelah vaksinasi. Oleh karena itu, HBcAg dapat digunakan sebagai vaksin
terapetik pada pasien Hepatitis B Virus (HBV) kronis. Vaksin terapetik dibutuhkan
untuk menstimulasi kekebalan dalam pengobatan infeksi HBV. Produksi HBcAg
rekombinan sudah dilakukan pada beberapa inang seperti Escherihia coli dan
Pichia pastoris. Namun, E. coli memiliki beberapa kelamahan untuk memproduksi
protein yaitu antara lain protein membentuk badan inklusi, memiliki hasil samping
yang bersifat endotoksin dan terkontaminasi oleh protein lain sehingga memerlukan
purifikasi yang panjang. Sementara itu P. pastoris memiliki kekurangan yaitu
membutuhkan waktu kultur yang lama (empat hari) dan menggunakan inducer
methanol yang merupakan senyawa toksik. Ekspresi HBcAg di dalam L. lactis
belum pernah dilaporkan sebelumnya. L. lactis adalah bakteri inang yang
memenuhi kriteria aman pangan dan kesehatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengekspresikan gen penyandi HBcAg di
dalam sel L. lactis NZ3900. Gen HBcAg yang digunakan pada penelitian ini adalah
gen dari HBV subgenotip B3 yang merupakan subgenotip dominan di Indonesia.
Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu analisis sekuen gen HBcAg yang
tersisip di plasmid pNZ8148, optimasi waktu induksi terhadap L. lactis yang
mengandung plasmid rekombinan pNZ8148-HBcAg, dan ekspresi gen HBcAg
pada tingkat transkripsi dan tingkat translasi. Hasil analisis sekuen gen HBcAg
yang tersisip di dalam plasmid pNZ8148 dan telah diintroduksikan ke dalam bakteri
L. lactis menunjukkan tidak terdapat mutasi dan 100% identik dengan sekuen
HBcAg dari HBV subgenotip B3 (Gene bank nomor aksesi 1839 Java). Waktu
induksi yang optimum pada fase midlog adalah pada Optical Density (OD) 0.4-0.5.
Analisis ekspresi gen HBcAg tingkat transkripsi menunjukkan bahwa induksi
dengan konsentrasi nisin 10 ng/mL menghasilkan tingkat ekspresi tertinggi
dibandingkan dengan konsentrasi nisin 0, 5 dan 50 ng/mL. Induksi nisin 10 ng/mL
menghasilkan peningkatan ekspresi 4.59 kali dibandingkan dengan perlakuan yang
tidak diinduksi. Sementara analisis ekspresi gen HBcAg pada tingkat translasi
menunjukkan bahwa induksi dengan konsentrasi nisin 10 ng/mL juga menghasilkan
tingkat ekspresi tertinggi yang dapat dilihat dari analisis bobot molekul dengan SDS
PAGE, immunoblotting dan konsentrasi protein total. Purifikasi protein dengan size
exclusion chromatography telah berhasil menghasilkan protein pada ukuran 21 kDa
sesuai dengan prediksi bobot molekul protein HBcAg berdasarkan sekuen asam
amino. Induksi dengan dosis nisin 10 ng/mL adalah yang paling efisien dalam
menginduksi ekspresi protein HBcAg.