Arahan Pengembangan Hutan Tanaman Rendah Emisi Karbon Berbasis Lahan di DAS Bengalon, Kabupaten Kutai Timur
View/Open
Date
2017Author
Hartoyo, Geradus Manjela Eko
Widiatmaka
Pratiwi
Metadata
Show full item recordAbstract
Sektor kehutanan memiliki peran penting baik sebagai sumber emisi karbon
maupun penyerap karbon. Pengembangan hutan tanaman merupakan salah satu
opsi untuk dapat meningkatkan serapan karbon dan peningkatan stok karbon.
Tujuan penelitian ini adalah menyusun arahan pengembangan hutan tanaman
rendah emisi karbon di DAS Bengalon melalui analisis penutupan lahan, cadangan
karbon per penutupan lahan, analisis potensi pengembangan hutan tanaman,
analisis kesesuaian lahan.
Interpretasi penutupan lahan dilakukan dengan teknik digitasi on screen.
Pengambilan data karbon dengan metode purposive sampling. Biomassa tegakan
diukur berdasarkan metode allometrik yang dibuat oleh Ketterings. Evaluasi
kesesuaian lahan menggunakan parameter ketinggian tempat, ketersediaan air, dan
karakteristik tanah (tekstur, pH dan drainase) dengan teknik matching. Tanaman
yang dievaluasi adalah: gmelina (Gmelina arborea Roxb.), akasia (Acacia
mangiumWild.), jati (Tectona grandis L.f.), jabon (Anthocephalus cadamba Miq.),
karet (Hevea braziliensis Muell. Arg.), mahoni (Swietenia macrophylla (L.) Jacq.),
sengon (Paraserianthes falcataria L. Nielsen.), dan suren (Toona sureni Merr.).
Hasil kajian menunjukkan bahwa areal potensial untuk pengembangan
hutan tanaman mencapai 167.298,5 ha atau sebesar 51% dari luas DAS Bengalon.
Hasil analisis kesesuaian lahan untuk 8 jenis tanaman menunjukkan areal yang
sesuai seluas 306.225,16 ha. Kesesuaian lahan untuk jenis tanaman jabon mencapai
91% dari total wilayah DAS. Jenis tanaman karet memiliki luasan 87,4%. Tanaman
akasia seluas 83,76%. Suren dan gmelina memiliki lahan yang sesuai sebesar
83,76%. Sedangkan sengon memiliki lahan yang sesuai sebesar 46,75%. Jati dan
mahoni sesuai untuk dikembangkan di DAS Bengalon dengan prosentase masingmasing
1,8% dan 1,6%. Berdasarkan analisis diketahui luas arahan untuk
pengembangan delapan jenis tanaman kehutanan adalah 165.298,9 ha. Arahan
pengembangan hutan tanaman kehutanan di wilayah DAS Bengalon tersebut
didominasi oleh kelompok jenis gmelina, karet, jabon, suren, sengon dan akasia
yang mencapai lebih dari 50% dari total luas arahan pengembangan hutan tanaman.
Berdasarkan jenis dan luas penutupan lahan serta potensi cadangan karbon
pengembangan jenis karet akan memberikan nilai sequestrasi terbesar dengan nilai
8,84 juta ton C dan terendah pada jenis tanaman gmelina.