Analisis Potensi dan Strategi Pengembangan Sentra Ayam Jago Indonesia di Kabupaten Kediri, Jawa Timur
View/Open
Date
2017Author
Wishnuardi, Arya
Amin, Arief Akhmad
Mulatsih, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia merupakan salah satu dari tiga pusat domestikasi awal ayam
peliharaan di dunia dan juga salah satu negara yang memiliki keanekaragaman
genetik ayam lokal yang menjadi cadangan kekayaan sumber daya genetik ayam di
dunia. Ayam didomestikasi dan dipelihara dengan empat tujuan atau manfaat
utamanya, yaitu sebagai: ayam petelur, ayam pedaging, ayam hias (ornamental),
dan ayam aduan (fighting gamecocks). Ayam aduan, disebut juga sebagai ayam
jago, adalah kekayaan sumber daya genetik yang memiliki potensi besar untuk
dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia. Ayam
ras dan buras pedaging unggulan yang dikonsumsi masyarakat modern di dunia
merupakan hasil dari budidaya jenis ayam aduan. Di Indonesia potensi ayam aduan
untuk dibudidaya sebagai penghasil sumber daya genetik ayam lokal unggulan dan
potensi pemanfaatan ayam aduan untuk manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan
tidak berkembang karena praktik-praktik perjudian adu ayam dan stigmatitasi ayam
aduan semata-mata untuk berjudi. Oleh karena itu perlu dibuat suatu penelitian
untuk menganalisis potensi dan strategi pengembangan sentra ayam aduan/ayam
jago Indonesia di Kabupaten Kediri, terutama dari perspektif potensi ekonomi,
potensi sosial, dan potensi lingkungan. Penelitian ini memiliki tujuan menganalisis
potensi apa saja yang dapat dibangun dari keberadaan ayam aduan atau ayam jago
serta memperlihatkan strategi apa saja yang sudah dan akan dilakukan dalam
pengembangan sentra ayam jago Indonesia di Kabupaten Kediri tersebut. Metode
pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan terlibat serta wawancara
langsung dengan para responden dan para informan. Hasil pengumpulan data
tersebut kemudian dianalisis menggunakan analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses,
Opportunities, Threaths) dan analisis deskriptif kualitatif.
Analisis destriptif menunjukkan ada perubahan pemanfaatan ayam aduan di
Kediri, dari sebelumnya banyak dipakai untuk perjudian menjadi atraksi wisata
yang dikemas dalam bentuk kontes tinju ayam. Analisis deskriptif juga
memperlihatkan adanya potensi ekonomi, potensi sosial, dan potensi lingkungan
dari keberadaan biodiversitas ayam aduan atau ayam jago di Kediri. Potensi
ekonomi memperlihatkan peluang usaha ternak ayam aduan dan trickle down effect
usaha turunannya. Peternak ayam aduan, pedagang pakan ayam aduan, kurungan/
kandang/ aksesoris ayam aduan, jasa perawat latih ayam aduan, produsen jamu
ayam, obat-obatan dan vitamin ayam aduan, jasa pengiriman ayam antarkota
antarprovinsi dan antar pulau, pedagang ayam aduan dan juga pedagang ayam
obrokan dapat merasakan manfaat ekonominya. Potensi sosial memperlihatkan
adanya interaksi dan komunikasi antarpeternak, antarpenghobi, dan juga
antarkelompok pemangku kepentingan yang terlibat langsung maupun tidak
langsung dalam Sentra Ayam Jago Indonesia di Kediri. Potensi sosial ini dalam
perjalanannya menjadi salah satu kunci utama keberhasilan mengadakan atraksi
wisata kontes nasional tinju ayam di Kediri. Sementara, potensi lingkungan
memperlihatkan adanya peluang pengembangan sumber daya genetik ayam lokal
unggulan dari biodiversitas ayam aduan yang ada di Kediri untuk dimanfaatkan
sebagai ayam aduan untuk kontes wisata tinju ayam, ayam hias, dan ayam pedaging
buras/lokal/kampung. Atraksi wisata kontes tinju ayam juga memperlihatkan
adanya sinergi yang apik dari potensi ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Analisis SWOT menunjukkan agar strategi pengembangan Sentra Ayam Jago
Indonesia dapat berkelanjutan maka perlu dilakukan menggunakan strategi
pendekatan sentra budidaya dan sentra budaya. Dari hasil analisis data juga
diketahui mayoritas penghobi ayam aduan dalam penelitian ini didominasi kaum
laki-laki sebesar 98%; mayoritas berumur antara 35 tahun hingga di bawah 45 tahun
sebesar 41%; mayoritas 37% berpendidikan sarjana (S1); dan mayoritas 59%
memiliki pendapatan perbulan di atas Rp5,000,000.