Respons Empat Varietas Kedelai terhadap Tiga Isolat Cowpea mild mottle virus.
Abstract
Penyakit mosaik dan belang pada tanaman kedelai dilaporkan mulai banyak
ditemukan di lapangan terutama di Jawa dan Sumatera. Salah satu penyebab
penyakit mosaik dan belang tersebut adalah Cowpea mild mottle virus (CPMMV).
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi respons beberapa varietas kedelai yang
sering ditanam petani terhadap infeksi beberapa isolat CPMMV. Penelitian
dilakukan di rumah kaca dan disusun menggunakan rancangan acak lengkap
(RAL) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah varietas kedelai dengan 4 taraf,
yaitu „Argomulyo‟, „Anjasmoro‟, „Dena 1‟, dan „Malikka‟. Faktor kedua adalah
isolat CPMMV dengan tiga taraf, yaitu isolat Palembang, Cirebon, dan Ngawi.
Inokulasi CPMMV dilakukan secara mekanis. Infeksi virus pada tanaman
dikonfirmasi dengan dot immuno binding assay (DIBA). CPMMV terbukti
terbawa dalam benih kedelai berdasarkan pengujian kesehatan benih. Varietas
Anjasmoro merupakan varietas yang paling efisien membawa CPMMV pada
benih. Gejala yang paling banyak ditemukan pada tanaman kedelai yang terinfeksi
CPMMV, yaitu belang ringan dan klorosis. Periode inkubasi setiap varietas
berbeda-beda, periode inkubasi paling pendek ditemukan pada varietas Malikka
yang terinfeksi CPMMV isolat Cirebon. Insidensi penyakit CPMMV tinggi, yaitu
90.48% sampai 100% sedangkan keparahan penyakit termasuk ringan, yaitu 17.85
sampai 55.93%. Infeksi CPMMV menyebabkan penghambatan pertumbuhan
tanaman, penurunan produksi, dan kualitas biji.
Collections
- UT - Plant Protection [2361]