Show simple item record

dc.contributor.advisorKusnandar, Feri
dc.contributor.advisorSuyatma, Nugraha Edi
dc.contributor.authorLisa
dc.date.accessioned2018-02-22T02:51:15Z
dc.date.available2018-02-22T02:51:15Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90980
dc.description.abstractFortikasi zat besi dalam produk pangan telah direkomendasikan sebagai salah satu pendekatan yang paling disukai untuk mengatasi kekurangan zat besi pada bayi. Namun, sereal bayi merupakan salah satu produk yang paling sulit untuk diperkaya dengan zat besi. Hal ini dikarenakan akan mengalami perubahan aroma, warna dan rasa. Selain itu juga, setiap garam besi memiliki tingkat ketersediaan hayati dan kestabilannya selama penyimpanan. Oleh karena itu, menemukan jenis zat besi yang sesuai pada sereal bayi serta stabilitas produk selama penyimpanan menjadi penting dilakukan. Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jenis besi yang sesuai dengan konsentrasi fortifikasi tertentu pada sereal bayi berbasis kedelai. Penelitian juga mencakup pemilihan jenis dan konsentrasi zat besi berdasarkan mutu sensori dan stabilitas produknya selama penyimpanan. Garam besi yang diujikan dalam penelitian ini adalah besi sulfat (FeSO4), besi fumarat (C4H2FeO4), dan besi pirofosfat (Fe4(P2O7)3.8H2O). Tingkat fortifikasi zat besi yang digunakan adalah 8 mg/100g produk atau setara dengan 15% Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan 16 mg/100g produk atau setara dengan 30% Angka Kecukupan Gizi (AKG). Suhu air untuk rekonstitusi digunakan menyesuaikan perilaku konsumsi konsumen, yaitu 10- 15oC untuk konsumsi dingin, 40-45oC untuk konsumsi hangat dan 75-80oC untuk konsumsi panas. Penelitian ini menggunakan bubuk sereal bayi, kalsium karbondioksida (CaCO3), vitamin premix, dan garam besi yang merupakan ferrous sulfate, ferrous fumarate, dan ferric pyrophosphate dengan uji 97%. Peralatan yang digunakan adalah direct injection injeksi (DSI) berkapasitas 3000 kg per jam, roller drier berkapasitas 2000 kg per jam, mixer berporos kembar dengan kapasitas 250 kg dan 25 kg. Sedangkan untuk peralatan analisis, penelitian ini menggunakan spektroskop UV-VIS, pH meter dan chromameter. Bentuk bubuk dan rekonstitusi sampel dianalisis untuk mendapatkan zat besi, vit C, Aw (aktivitas air), kadar air, Aerobic Mesofilik Aerobik (AMC), sensoris (rasa), analisis warna (L, a, b score). Sampel yang dipilih menjalani uji stabilitas pada suhu normal selama 12 bulan dimana mewakili umur produk rata-rata yang dijual di toko. Penambahan fumarat ferrous dan pirofosfat besi pada DV 15% dan DV 30% dapat diterima secara sensori (aroma dan rasa) dan warna yang tidak berbeda nyata dengan kontrol (p <0,05). Besi yang dapat diterima untuk fortifikasi pada sereal bayi dengan tingkat fortikasi 15% dan 30% AKG juga stabil sampai 12 bulan selama waktu penyimpanan. Selain itu, berdasarkan aspek gizi dari Relative Biological Value (RBV), dapat disimpulkan bahwa besi fumarat yang memiliki RBV 95 merupakan senyawa yang paling tepat untuk sereal bayi. Demikian pula, bila mengacu pada harga produk teoritis maka biaya produk akan lebih rendah bila menggunakan besi fumarat daripada besi phyrophosphate.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFood Technologyid
dc.subject.ddcGreen Technologyid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcKarawang-JABARid
dc.titleZat Besi pada Sereal Bayi berbasis Kedelai dan Stabilitas Produknya selama Penyimpananid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordFortifikasiid
dc.subject.keywordbesi sulfatid
dc.subject.keywordbesi fumaratid
dc.subject.keywordbesi pirofosfatid
dc.subject.keywordsereal bayiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record