Efektivitas Larutan Desinfektan dalam Menginaktivasi Virus Avian Influenza pada Bulu Unggas
View/Open
Date
2017Author
Luwito, Bagus Nanang
Wibawan, I Wayan Teguh
Damayanti, Retno
Metadata
Show full item recordAbstract
Penyebaran virus Avian Influenza (AI) dapat menimbulkan kerugian ekonomi di sektor peternakan. Virus AI merupakan agen patogen yang dapat menyebar dari suatu daerah ke daerah lain melalui lalu lintas hewan yang terinfeksi terutama unggas atau produk yang dihasilkan seperti bulu. Desinfeksi merupakan upaya yang dilakukan untuk membunuh atau menginaktivasi agen patogen atau mikroorganisme penyebab penyakit secara kimia pada peralatan atau benda mati dengan larutan desinfektan. Penggunaan desinfektan yang tepat harus tetap efektif berdasarkan kerentanan dari target virus yang akan dikendalikan. Penelitian ini bertujuan menginaktivasi virus AI menggunakan laruran sodium hipoklorit dan kloroxilenol, menguji perbedaan efektivitas penggunaan larutan sodium hipoklorit 775 ppm dan kloroxilenol 0.1% dan menguji perbedaan efektivitas perlakuan larutan sodium hipoklorit 775 ppm dan kloroxilenol 0.1% pada hari ke‐0, ke‐3 dan ke‐7 dalam menginaktivasi virus AI pada bulu unggas.
Isolat virus AI A/chicken/sidrap/07160336-2/2016 diperoleh dari Balai Besar Veteriner Maros untuk digunakan dalam penelitian ini. Perlakuan desinfeksi dilakukan pada hari ke‐0, ke‐3 dan ke‐7 dengan cara bulu yang telah dikontaminasikan dengan isolat virus AI direndam dengan larutan desinfektan selama 10 menit. Efektivitas larutan desinfektan dievaluasi dengan perolehan nilai indek inaktivasi. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata indek inaktivasi perlakuan sodium hipoklorit 775 ppm pada hari ke‐0 sebesar 4.17, pada hari ke‐3 sebesar 5.17, dan pada hari ke‐7 sebesar 4.20, sedangkan perlakuan kloroxilenol 0.1% pada hari ke‐0 sebesar 5.50, pada hari ke‐3 sebesar 6.43, dan pada hari ke‐7 sebesar 5.77. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perlakuan sodium hipoklorit dan kloroxilenol dapat menginaktivasi virus AI. Larutan kloroxilenol 0.1% lebih efektif dibandingkan dengan larutan sodium hipoklorit 775 ppm. Kelompok hari perlakuan menunjukkan bahwa hari ke‐3 memberikan hasil yang paling efektif dibandingkan pada kelompok hari ke‐0 dan ke‐7.
Collections
- DT - Veterinary Science [294]