Show simple item record

dc.contributor.advisorSetiawan, Budi
dc.contributor.advisorAnwar, Faisal
dc.contributor.advisorMuhandri, Tjahja
dc.contributor.authorJunita, Dini
dc.date.accessioned2018-02-22T02:03:33Z
dc.date.available2018-02-22T02:03:33Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90922
dc.description.abstractDiabetes mellitus (DM) merupakan penyakit degeneratif dengan gangguan metabolik. Ratusan juta jiwa penduduk dunia mengidap diabetes, dan diperkirakan jumlah ini akanterus bertambah. Pengaturan diet, olahraga, obatdan konsumsi agen hipoglikemik dalam pangan fungsional diketahui dapat membantu pasien DM mengontrol gula darah, sehingga dapat mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitas hidupnya. Gizi memiliki peran penting dalam intervensi penyakit DM. Perkembangan di bidang pangan juga diharapkan dapat menjadi media penerapan prinsip diet pada penyandang DM, salah satunya jenis minuman bubuk yang menjaditrend di masyarakat. Terkait hal tersebut beberapa jenis bahan pangan lokal Indonesia yang secara tradisional maupun ilmiah diketahui memiliki manfaat dalam manajemen DM yakni labu kuning dan bijinya sertatempe kedelai. Pengolahan labu kuning dan tempe menjadi bubuk fungsional dirasa memiliki potensi yang baik sehingga dapat dikonsumsi lebih praktis. Penelitian ini bertujuan mencari formula optimal dari formulasi campuran labu kuning dan tempeberdasarkan kandungan total gula dan kromium pada tiap bahan.Selain itu juga bertujuan untuk mengetahui kandungan gizi, aktivitas antioksidan dan aktivitas antidiabetes serta karakteristik sensori dari formula bubuk fungsional optimaldalam media minum berbeda. Hasil optimalisasi formula terdiri atas campuran 15% bubuk labu kuning, 35 % bubuk biji labu, 50 % bubuk tempe. Komponen gizi bubuk fungsional terdiri atas 6.84 % kadar air, 3.18 % kadar abu, 35.15 % lemak, 30.15 % protein, 20.85 % karbohidrat, 3.86 % serat kasar, 308.85 ppm total karoten, 515.00 ppb kromium, dan 4.59 % total gula.Tiap porsi bubuk fungsional (20g) memberikan kontribusi kromium sebesar 28-40% AKG. Aktivitas antioksidanbubukfungsional menurut metode DPPH sebesar 6765.88 ppm, sedangkan aktivitas inhibisi alfa glukosidase tidak terdeteksi. Karakteristik sensori bubuk fungsional masih perlu ditingkatkan, namun penggunaan jus jeruk sebagai media minum dalam penelitian ini dapat meningkatkan kesukaan terhadap formula bubuk. Bubuk fungsional hasil penelitian ini memiliki kandungan gizi yang dapat dimanfaatkan dalam manajemen DM, menjadi alternatif sumber kromium dengan kadar gula rendah.Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui mekanisme potensi antidiabet serta interaksi gizi terkait penggunaan media minum pada bubuk fungsional ini.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcNutritionid
dc.subject.ddcDiabeticid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleFormulasi Bubuk Fungsional Berbasis Labu Kuning (Cucurbita moschata) dan Tempe untuk Penderita Diabetesid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordbubuk fungsionalid
dc.subject.keywordkromiumid
dc.subject.keywordlabu kuningid
dc.subject.keyworddiabetesid
dc.subject.keywordtempeid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record