Show simple item record

dc.contributor.advisorWidodo
dc.contributor.advisorWiyono, Suryo
dc.contributor.advisorYahya, Sudirman
dc.contributor.authorFebbiyanti, Tri Rapani
dc.date.accessioned2018-02-22T01:57:56Z
dc.date.available2018-02-22T01:57:56Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90899
dc.description.abstractSalah satu penyebab rendahnya produksi karet di Indonesia adalah adanya gangguan berbagai penyakit. Penyakit karet yang serangannya meningkat sepuluh tahun terakhir di beberapa pertanaman karet yaitu penyakit kanker batang. Gejala penyakit ini ditandai dengan terbentuknya kudis secara sporadis dan kemudian menyatu menjadi lesion pada permukaan batang karet. Pada bagian kambium muncul gejala nekrosa berwarna cokelat yang menjalar sampai kebagian tajuk tanaman. Infeksi berat dapat menyebabkan perdarahan, retak kulit, membusuk (gummosis). Penyakit kanker batang ini ditemukan hampir di seluruh sentra perkebunan karet di Sumatera bagian Selatan dan Kalimantan Selatan. Penyakit yang diduga disebabkan oleh Fusarium sp. ini menyerang berbagai jenis klon karet. Penyakit batang dengan gejala sejenis juga menyerang pertanaman karet di China, Filipina, India, Bangladesh. Namun, dari berbagai laporan dan hasil penelitian terhadap penyakit kanker batang ini pada berbagai lokasi dan klon, belum ada yang melakukan postulat Koch untuk memastikan penyebabnya, padahal langkah awal untuk menyusun pengendalian suatu penyakit adalah identifikasi dengan tepat penyebabnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab penyakit kanker batang pada tanaman karet dan mengkaji beberapa karakter bioekologinya. Selain itu, di dalam penelitian ini juga dilakukan survei keberadaan penyakit di berbagai lokasi di Sumatera bagian Selatan untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat keadaan penyakit tersebut dan praktek budidaya tanaman. Sampel tanaman sakit dikoleksi dari kebun Percobaan Balai Penelitian Sembawa yaitu pada tanaman karet asal klon BPM 24, RRIM 921 dan IRR 112, yang selanjutnya dilakukan identifikasi baik secara morfologi maupun molekuler.Uji patogenisitas L. theobromae inang karet, mangga, pisang, jambu biji, jeruk dan alpukat dilaksanakan pada bibit karet polybag dan dilakukan uji analisis kekerabatan antara inang tersebut melalui filogenetik. Pengukuran insidensi penyakit dan keparahan penyakit terhadap variabel budidaya juga dilakukan di kebun produksi PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Padang Plawi Bengkulu (klon PB 260, IRR 112) dan kebun produksi Unit Usaha Tulung Buyut Lampung (klon PB 260). Hasil pengujian postulat Koch yang dilaksanakan di bibit polibag dengan menggunakan tiga isolat yaitu isolat A, B dan C semuanya menimbulkan gejala. Uji postulat Koch menunjukkan bahwa patogen L. theobromae merupakan penyebab penyakit kanker batang tanaman karet. Keenam isolat L. theobromae yang diinokulasikan pada tanaman karet yaitu isolat inang mangga, pisang, jambu biji, alpukat, karet, dan jeruk semuanya menghasilkan gejala penyakit dan isolat asal karet menghasilkan gejala penyakit paling parah dibandingkan dengan isolat lainnya. L theobromae isolat karet memiliki karakter morfologi dan molekuler yang berbeda dengan L theobromae isolat mangga, jeruk, jambu, pisang dan alpukat, tetapi dapat menghasilkan gejala yang sama di bibit karet. Isolat L. theobromae asal karet Indonesia memiliki homologi yang tinggi dengan isolat L. theobromae dari negara lain berdasarkan sekuen DNA. L. theobromae alpukat asal Indonesia membentuk kelompok terpisah dari isolat L. theobroma mangga, L. theobromae pisang, L. theobromae jambu biji dan L. theobromae jeruk yang semuanya berasal dari Indonesia. L. theobromae karet memiliki homologi yang rendah dengan isolat Lasiodiplodia theobromae alpukat, L. theobromae mangga, L theobromae pisang, L. theobromae jambu biji dan L. theobromae jeruk yang semuanya berasal dari Indonesia. Pertumbuhan koloni L. theobromae pada pH 3, 4, 5, 6 dan 7 menunjukkan pertumbuhan yang berbeda. pH optimum adalah 5 dan semakin rendah pH atau kemasaman semakin tinggi maka diameter koloni semakin kecil atau pertumbuhan miselium lebih lambat. Penyimpanan tubuh buah dari patogen penyebab kanker batang karet dapat menurunkan viabilitasnya. Semakin lama disimpan viabilitasnya menurun. Penurunan terbesar terjadi pada tubuh buah yang disimpan dalam tanah yang tidak disteril sebelumnya. Terdapat hubungan linier dan positif antara insidensi penyakit dan keparahan penyakit dengan korelasi yaitu 0,95. Hubungan ini dapat digunakan sebagai acuan dalam memberikan penilaian terhadap keparahan penyakit di lapangan dan juga menentukan kehilangan hasil. Hasil uji khi-kuadrat teknik budidaya dan kondisi kebun menunjukkan jenis klon, lokasi, pengendalian gulma dan kepadatan populasi tanaman/ha yang berkaitan nyata terhadap perkembangan penyakit kanker batang di lapangan. Jenis klon BPM 24 merupakan klon yang rentan terhadap penyakit kanker batang serta daerah yang lembap dan tergenang merupakan daerah yang mempercepat penyebaran inokulum patogen. Beberapa sifat kimia tanah seperti KTK dan N, berkaitan terhadap keparahan penyakit kanker batang karet. Selain sifat kimia, sifat fisik tanah juga menentukan keparahan penyakit yaitu % kandungan debu, % liat dan kadar air. Meningkatnya unsur N di tanah menyebabkan keparahan penyakit semakin menurun, demikian sebaliknya. nilai KTK berkaitan nyata terhadap keparahan penyakit, hal ini disebabkan karena KTK berhubungan dengan kesuburan tanah dan juga kandungan liat dalam tanah. Tanah dengan tekstur berliat memiliki kapasitas menahan air dan nutrisi lebih baik dibandingkan tanah dengan tekstur pasir. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tentang spesies penyebab penyakit kanker batang pada tanaman karet dan beberapa karakter bioekologi patogen kanker batang karet sehingga dapat menjadi dasar pengembangan strategi pengendalian.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcPhytopathologyid
dc.subject.ddcStem Cancerid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcSumatera Selatanid
dc.titleDiagnosis dan Status Penyakit Kanker Batang Karet di Sumatera Selatan.id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordfilogeniid
dc.subject.keywordkankerid
dc.subject.keywordHeveaid
dc.subject.keywordinsidensi penyakitid
dc.subject.keywordkeparahan penyakitid
dc.subject.keywordLasiodiplodia theobromaeid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record