Show simple item record

dc.contributor.advisorSukarno, Bonny PW
dc.contributor.advisorWiyono, Suryo
dc.contributor.advisorPurwoko, Bambang S
dc.contributor.authorSyarif, Abdul Syukur
dc.date.accessioned2018-02-22T01:56:40Z
dc.date.available2018-02-22T01:56:40Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90893
dc.description.abstractPenyakit blas (Pyricularia oryzae Cav.) di Sulawesi Selatan awal mulanya hanya menyerang padi gogo, namun sepuluh tahun terakhir telah menyerang tanaman padi sawah. Serangan penyakit blas terjadi hampir di semua kabupaten di Sulawesi Selatan dengan luas serangan yang bervariasi. Serangan blas selama periode musim tanam 2004 – 2013 mencapai 16 400 ha dan yang mengalami puso mencapai 12 ha. Kabupaten dengan luas serangan tertinggi terjadi di Kabupaten Sinjai, Maros dan Bone. Penelitian ini bertujuan adalah (1) melakukan kajian faktor lingkungan dan teknik budidaya yang berkaitan dengan epidemi penyakit blas pada tanaman padi sawah di Sulawesi Selatan, (2) melakukan kajian peranan kompos jerami padi dan kalium dalam menekan penyakit blas dan meningkatkan hasil padi sawah, (3) melakukan kajian pengaruh ketahanan varietas dan aplikasi herbisida terhadap penyakit blas pada tanaman padi sawah. Faktor lingkungan dan teknik budidaya yang berkaitan dengan epidemik penyakit blas pada tanaman padi sawah di Sulawesi Selatan dilakukan melalui pengambilan data primer dan data sekunder. Data sekunder yang dikumpulkan adalah data serangan blas dan iklim tahun 2004 sampai dengan 2013, sedangkan data primer bersumber dari analisis sifat fisik dan kimia tanah, kelimpahan mikroba tanah, analisis jaringan tanaman serta wawancara petani responden tentang teknik budidaya tanaman padi. Pengambilan data primer dilakukan di Kabupaten Maros, Sinjai, Bone, Bulukumba, Takalar dan Barru Provinsi Sulawesi Selatan. Data diperoleh dari 48 sawah dan petani responden yang terdiri atas 24 sawah terserang berat dan 24 sawah terserang ringan penyakit blas. Kategori serangan dengan tingkat keparahan penyakit < 25% dinyatakan ringan, dan tingkat keparahan penyakit ≥ 25% dinyatakan berat. Faktor-faktor yang berkaitan dengan epidemi penyakit blas adalah penggunaan varietas rentan, pemupukan K dan P dosis rendah, tanah pada kondisi K dan P tersedia rendah, K dan Si jaringan tanaman rendah, kelimpahan bakteri dan cendawan tanah rendah, penggunaan fungisida dan insektisida 3-5 kali serta aplikasi herbisida dalam pengendalian gulma. Penelitian eksperimental dilaksanakan di Kecamatan Bantimurung yang merupakan sentra produksi padi Kabupaten Maros yang endemik dengan serangan penyakit blas. Penelitian dilakukan dengan menguji peranan kompos jerami padi dan kalium terhadap penekanan serangan penyakit blas dan peningkatan hasil pada tanaman padi sawah. Percobaan disusun menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor yakni (1) Aplikasi kompos jerami padi dan (2) Aplikasi pupuk KCl. Aplikasi kompos jerami padi terdiri atas 3 taraf : (J0) = 0 ton ha-1, (J1) = 5 ton ha-1, (J2) = 10 ton ha-1. Aplikasi pupuk KCl terdiri atas 4 taraf : (K0) = 0 kg ha-1, (K1) = 50 kg ha-1, (K2) = 75 kg ha-1, (K3) = 100 kg ha-1. Dengan demikian terdapat 12 perlakuan dan setiap perlakuan diulang empat kali, sehingga terdapat 48 satuan percobaan. Selain itu, menguji pengaruh 5 aplikasi herbisida dan ketahanan varietas terhadap penyakit blas pada tanaman padi sawah. Percobaan disusun menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor yakni (1) Varietas dan (2) Aplikasi herbisida. Varietas terdiri atas 4: (V1) = Cigeulis, (V2) = Inpari 7, (V3) = Inpari 4, (V4) = Inpari Blast. Aplikasi herbisida terdiri atas 4 cara : (H0) = Tanpa herbisida, (H1) = Herbisida pratumbuh, (H2) = Herbisida pascatumbuh, (H3) = herbisida pratumbuh dan pascatumbuh. Dengan demikian terdapat 16 perlakuan dan setiap perlakuan diulang empat kali, sehingga terdapat 64 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi 10 ton kompos jerami padi ha-1 dan 100 kg ha-1 kalium merupakan dosis yang optimum dalam mengendalikan penyakit blas daun dan blas leher, masing-masing 16.8% dan 23.9%. Peningkatan hasil tanaman padi sawah yang optimum dengan dosis 10 ton jerami padi ha-1 sebanyak 4.90 ton ha-1 gabah kering panen dan 8.61 ton ha-1 bobot jerami basah. Dosis pemupukan kalium yang optimum 50 kg ha-1 dengan hasil sebanyak 4.97 ton ha-1 gabah kering panen dan 8.94 ton ha-1 bobot jerami basah. Kecenderungannya pada aplikasi 5 ton kompos jerami padi ha-1 dan kalium 50 kg ha-1 merupakan dosis yang cukup untuk mengendalikan penyakit blas daun dan blas leher, meningkatkan hasil tanaman baik gabah kering panen dan gabah kering giling, maupun bobot biomassa baik bobot jerami basah dan bobot jerami kering. Kompos jerami padi dan kalium juga dapat meningkatkan hasil beras, persentase beras kepala dan persentase rendemen. Perlakuan herbisida metil metsulfuron (pratumbuh) dan penoksulam (pascatumbuh) dapat meningkatkan kerentanan tanaman padi terhadap penyakit blas dan pengaruhnya tergantung dari varietas. Penurunan ketahanan penyakit blas daun yang paling besar terjadi pada varietas Cigeulis dan Inpari 4, sedangkan penurunan ketahanan penyakit blas leher terjadi pada Inpari 7 dan Inpari Blast. Aplikasi herbisida juga dapat menghambat pertumbuhan tanaman berupa menurunnya tinggi tanaman, jumlah anakan, panjang akar, dan bobot akar serta menurunnya kandungan klorofil A, klorofil B, total klorofil, antosianin dan karatenoid. Disamping itu pula terjadi penurunan pada komponen hasil dan hasil tanaman padi meliputi menurunnya gabah kering panen, gabah kering giling, bobot jerami basah dan bobot jerami kering. Varietas padi yang tahan terhadap penyakit blas daun maupun leher yakni Inpari 7 dan Inpari Blast, sedangkan yang rentan yakni Cigeulis dan Inpari 4. Untuk mencegah terjadi serangan penyakit blas pada tanaman padi sawah petani disarankan untuk menanam varietas yang tahan dan pengendalian gulma dilakukan secara mekanik.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcPhytopathologyid
dc.subject.ddcBlast Diseasesid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcMaros, Sulawesi Selatanid
dc.titleEpidemiologi dan Pengendalian Penyakit Blas (Pyricularia oryzae Cav.) Pada Tanaman Padi Sawah di Sulawesi Selatanid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordherbisidaid
dc.subject.keywordkaliumid
dc.subject.keywordkompos jerami padiid
dc.subject.keywordteknik budidayaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record