Migrasi Internal dan Pembangunan Ekonomi di Sulawesi Selatan.
View/Open
Date
2017Author
Santoso, Ambar Dwi
Sinaga, Bonar M.
Hutagaol, M. Parulian
Hartoyo, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Masalah kesenjangan pembangunan hingga saat ini terjadi di Sulawesi Selatan.
Kawasan Makassar menjadi wilayah dengan pembangunan termaju dan berdampak pada
mobilitas penduduk. Masalah migrasi internal di Sulawesi Selatan adalah arus migrasi
yang terkonsentrasi menuju ke kawasan Makassar, meskipun jumlah penduduk dan
pengangguran di wilayah tersebut cukup tinggi.
Berbagai kebijakan ditetapkan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah migrasi
internal tersebut. Tujuan utama kebijakan migrasi internal yang ditetapkan pemerintah
adalah mengatasi masalah distribusi penduduk dan pasar kerja, serta meningkatkan
kondisi ekonomi. Hingga saat ini masih sulit bagi pemerintah untuk mencapai
terlaksananya kebijakan tersebut. Oleh karena itu diperlukan suatu analisis tentang faktorfaktor
yang mempengaruhi migrasi internal dan bagaimana dampak kebijakan terhadap
migrasi internal dan perekonomian Sulawesi Selatan.
Tujuan penelitian adalah menganalisis dampak kebijakan peningkatan upah,
pengeluaran daerah dan investasi terhadap migrasi internal dan perekonomian di Sulawesi
Selatan.
Tujuan tersebut dicapai dengan merumuskan model persamaan simultan yang
terdiri dari 43 persamaan struktural dan 30 persamaan identitas. Analisis ini
menggunakan data time series tahun 1995-2015. Model diestimasi dengan metode 2SLS
dan prosedur SYSLIN. Simulasi historis menggunakan metode Newton dan prosedur
SIMNLIN.
Hasil penelitian menunjukkan arus migrasi internal di Sulawesi Selatan masih
tertuju ke kawasan Makssar. Faktor yang mempengaruhi migrasi masuk ke kawasan
Makassar adalah jumlah migran pada periode sebelumnya.
Kebijakan peningkatan pengeluaran daerah dan investasi di luar kawasan
Makassar dapat mengatasi masalah distribusi penduduk melalui penurunan jumlah migran
masuk ke kawasan Makassar dan peningkatan jumlah migran keluar kawasan Makassar,
mengatasi masalah pasar kerja melalui penurunan jumlah pengangguran di luar kawasan
Makassar, dan meningkatkan kondisi perekonomian yang terlihat dari peningkatan PDRB
masing-masing kawasan.