View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Fisheries and Marine Science
      • UT - Marine Science And Technology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Fisheries and Marine Science
      • UT - Marine Science And Technology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      KEMAMPUAN BERADAPTASI EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI PERAIRAN WAKATOBI SELAMA KEJADIAN INDIAN OCEAN DIPOLE.

      No Thumbnail [100%x80]
      View/Open
      Fulltext (8.634Mb)
      Date
      2017
      Author
      Taufik, Muhammad
      Madduppa, Hawis H.
      Koropitan, Alan F.
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Penelitian ini menentukan kemampuan beradaptasi terumbu karang yang keberadaan dan fungsinya terancam pada kejadian Indian Ocean Dipole (IOD). Tujuannya adalah untuk menentukan kemampuan adaptasi ekosistem terumbu karang di Wakatobi. Kemampuan adaptif dihitung dari tutupan karang keras, distribusi ukuran karang, kekayaan karang, biomassa ikan, keanekaragaman herbivora, dan makanan herbivora yang relatif terhadap produksi alga. Selama IOD beberapa karang tidak tahan dengan anomali dan menjadi putih. Nilai prevalensi pemutihan berkisar antara 8,09% - 29,94% (rata-rata 16,11 ± 3,67%, sedangkan nilai kemampuan adaptasi di Perairan Wakatobi adalah 0,24-0,61 (rata-rata 0,44 ± 0,10). Data menunjukkan bahwa Binongko lebih adaptif daripada Tomia, namun kedua pulau ini dapat bertahan atau tidak, tidak akan ditentukan oleh data ini. Dengan mengetahui pulau mana yang memiliki kapasitas adaptasi paling sedikit (Tomia) dan pulau mana yang memiliki insiden pemutihan karang paling banyak (Wangi-wangi), kita bisa melakukan pemantauan terumbu karang yang lebih baik selama IOD dan kemudian setelah tidak lagi IOD dengan memusatkan perhatian pada pulau dan lokasi yang ditandai. Sebagai kesimpulan, pulau yang paling adaptif adalah Binongko dan yang paling sulit beradaptasi adalah Tomia, dan manajemen yang lebih baik akan dibutuhkan di Tomia dan Wangi-wangi, tidak hanya terkait dengan ekologi tapi juga berhubungan dengan aktivitas manusia
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90414
      Collections
      • UT - Marine Science And Technology [2019]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      NoThumbnail