Gambaran Leukosit pada Domba (Ovis aries) yang Diimplan Scaffold Biphasic Calcium Phosphate/Alginate.
View/Open
Date
2017Author
Oktafani, Liza
Widhyari, Sus Derthi
Gunanti
Metadata
Show full item recordAbstract
Bahan implan biphasic calcium phosphate (BCP) merupakan kombinasi
antara Hydroxyapatite (Hap) dan ß–Tricalcium Phosphate (ß–TCP) yang
digunakan sebagai biomaterial tulang. Bersifat bioaktif, biokompatibel dan
osteoinduktif pada tulang tibia. Bahan implan yang dimasukkan ke dalam tubuh
termasuk kategori benda asing, sehingga tubuh akan merespon melalui respon
peradangan yang ditandai perekrutan leukosit dari sum–sum tulang. Penelitian ini
bertujuan mengetahui efek implantasi scaffold biphasic calcium phosphate/alginate
terhadap profil leukosit, meliputi jumlah leukosit maupun diferensial leukosit
(neutrofil batang, neutrofil segmen, limfosit, monosit, eosinofil dan basofil) pada
domba (Ovis aries). Penelitian ini menggunakan tiga ekor domba berkelamin jantan
dengan umur 1.5 tahun. Aklimatisasi dilakukan sebelum penanaman bahan implan
dengan diberikan anthelmetik oxfendazole dosis 4.5 mg/kg BB dan antibiotik
oxytetracycline LA dosis 1 mL/kg BB. Pembuatan defek dilakukan pada tulang
tibia kanan maupun kiri, tetapi penanaman implan hanya dilakukan pada tulang
tibia kanan di bagian medial. Pengambilan darah dilakukan melalui vena jugularis,
sampel diambil preoperasi (hari ke–0) dan pascaoperasi (hari ke–7, 30, 60 dan 90).
Hasil rata–rata pemeriksaan jumlah leukosit yang didapatkan selama pengamatan
yaitu 13933–18667 sel/ μL , sedangkan rata–rata hasil pemeriksaan diferensial
leukosit untuk neutrofil batang 313–507 sel/ μL, neutrofil segmen 9650–13913
sel/μL, limfosit 2600–4099 sel/μL, monosit 295–487 sel/μL, eosinofil 0–328 sel/μL
dan basofil 0 sel/μL. Berdasarkan hasil tersebut jumlah leukosit maupun diferensial
leukosit mengalami fluktuasi, tetapi fluktuasi yang terjadi mendekati hasil
preoperasi (hari ke–0). Hal ini menunjukkan bahwa material implan dapat diterima
oleh tubuh dan tidak bersifat toksik mengingat jumlah limfosit selama pengamatan
berada pada kisaran normal.