Beberapa Aspek Biologi Nyamuk Ganjur Alang-alang Orseolia javanica Kieffer dan Van Leeuwen-Reijnvaan (Diptera: Cecidomyiidae).
Abstract
Alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv) merupakan salah satu gulma
yang paling berbahaya di dunia. Salah satu serangga yang berpotensi sebagai musuh
alami untuk pengendalian alang-alang adalah nyamuk ganjur alang-alang,
Orseolia javanica Kieffer dan Van Leeuwen-Reijnvaan. Persebaran ganjur alangalang
hanya ditemukan di Jawa. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari beberapa
aspek biologi nyamuk ganjur alang-alang. Aspek biologi tersebut adalah waktu
keluar imago dari ganjur, kemampuan peletakan telur dan lama hidup imago,
perilaku kawin, panjang dan lebar ganjur. Metode yang digunakan adalah
pengambilan sampel ganjur alang-alang, pemeliharaan ganjur alang-alang, dan
pengamatan beberapa aspek biologi nyamuk ganjur alang-alang. Waktu keluar
imago nyamuk ganjur berbeda antara jantan dan betina. Imago jantan keluar dari
ganjur alang-alang paling banyak (94%) dari pukul 18.00 sampai dengan 21.00
WIB, sedangkan imago betina (88%) dari pukul 05.00 sampai dengan 09.00 WIB.
Imago betina nyamuk ganjur yang berkopulasi dapat meletakkan 284.00 ± 117.01
telur, sedangkan yang tidak berkopulasi meletakkan telur yaitu 8.88 ± 15.94 telur.
Imago nyamuk ganjur jantan dan betina memiliki rata-rata lama hidup 21.2 ± 8.88
jam dan 24.30 ± 10.45 jam. Rata-rata panjang ganjur alang-alang yang berisi pupa
bakal imago jantan dan betina adalah 110.17 ± 49.03 mm dan 93.94 ± 42.62 mm.
Rata-rata diameter terlebar ganjur alang-alang yang berisi pupa bakal imago jantan
adalah 2.77 ± 0.77 mm dan 3.14 ± 0.44 mm. Hasil penelitian menunjukkan ada
beberapa perbedaan aspek biologi berdasarkan jenis kelamin.
Collections
- UT - Plant Protection [2438]