Show simple item record

dc.contributor.advisorAnwar, Ruly
dc.contributor.authorSaputri, Dhita Liawaty
dc.date.accessioned2018-02-01T08:10:09Z
dc.date.available2018-02-01T08:10:09Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90291
dc.description.abstractKeindahan dari tanaman hias dapat berkurang dengan adanya serangan OPT (organisme pengganggu tanaman), salah satu OPT tanaman hias berasal dari kelompok kutu-kutuan, ordo Hemiptera. Serangan serangga tersebut dapat menyebabkan gangguan pada tanaman berupa menurunnya fungsi fisiologis dan nilai estetika sebagai tanaman ornamental. Apabila populasi tinggi dapat menyebabkan kematian pada tanaman. Cendawan Entomophthorales merupakan salah satu entomopatogen yang berperan sebagai musuh alami serangga, termasuk kutu. Banyak penelitian yang melaporkan cendawan Entomophthorales cukup efektif dalam mengendalikan populasi serangga hama terutama kutu-kutuan. Meskipun demikian, penelitian tentang cendawan pada kutu-kutuan yang menyerang tanaman hias belum banyak dilaporkan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan. Penelitian dilakukan mulai bulan Maret 2017 hingga Juni 2017. Pengambilan tanaman sampel dilakukan pada beberapa lokasi di Kebun Raya Bogor (KRB) dengan metode purposive sampling. Identifikasi terkait fase cendawan Entomopthorales dilakukan di Laboratorium Patologi Serangga Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Tujuan penelitian ini adalah melihat infeksi cendawan Entomophthorales kutuputih pada tanaman hias di Kebun Raya Bogor. Tanaman yang paling banyak terserang kutuputih adalah Jatropha padogrica, rata-rata populasi kutuputih yang diamati dari 10 tanaman pada spesies ini yang diamati selama 3 minggu berjumlah 13 individu. Tanaman yang paling banyak terserang kutudaun adalah Asplenium nidus, rata-rata populasi kutudaun yang diamati dari 3 tanaman pada spesies ini selama 3 minggu berjumlah 12 individu. Sebanyak 29 preparat kutu putih yang diduga terserang cendawan Entomophthorales dibuat dan diidentifikasi. Individu kutuputih yang terserang cendawan Entomophthorales berjumlah 57 individu. Stadia cendawan yang ditemukan adalah badan hifa, konidia sekunder, konidia primer, dan cendawan saprofit. Tingkat infeksi cendawan paling rendah pada terjadi pada kutuputih yang menyerang tanaman Malvasviscus arboreus dan paling tinggi pada kutuputih yang menyerang J. padogrica.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcPlant Protectionid
dc.subject.ddcHemipteraid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleKelimpahan Kutuputih, Kutudaun, dan Cendawan Entomophthorales pada Tanaman Hias di Kebun Raya Bogorid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordentomopatogenid
dc.subject.keywordinfestasiid
dc.subject.keywordkomoditas hortikulturaid
dc.subject.keywordmusuh alamiid
dc.subject.keywordpopulasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record