Analisis Dampak Ekonomi Nelayan Lokal Akibat Konflik dengan Nelayan Pendatang di Pantai Kedonganan Bali
View/Open
Date
2017Author
Edward, Feby Rahmadhani
Fauzi, Akhmad
Sapanli, Kastana
Metadata
Show full item recordAbstract
Adanya konflik yang terjadi antara nelayan lokal Kedonganan dengan
nelayan pendatang pada periode tahun 2000-an menyebabkan berbagai dampak
sosial dan ekonomi kepada nelayan lokal. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tangkapan nelayan lokal akibat terjadinya
konflik, menjelaskan kronologi, tipe, karakteristik dan penyelesaian konflik yang
terjadi, dan mengestimasi berapa perubahan produktivitas yang terjadi di perairan
pantai Kedonganan akibat konflik. Faktor-faktor yang diteliti adalah umur, ukuran
kapal (GT), jarak, biaya operasi, pendapatan, investasi, dan teknologi, dengan
faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah jarak, biaya operasi, pendapatan, dan
teknologi. Pengolahan data menghasilkan model persamaan regresi yaitu HSL= -
59,137 – 0,091 UMR + 0,540 UK + 1,185 JRK + 1,1766 BOP + 1,137 PP + 0,002
INV + 6,308D1 dengan R2 sebesar 94,7% sehingga dapat dikatakan variabel
independent mempengaruhi variabel dependent secara bersama-sama. Selain itu,
tidak terjadi penyimpangan asumsi untuk model persamaan regresi. Hasil penelitian
menunjukkan konflik yang terjadi di perairan Kedonganan cenderung terbuka dan
bernuansa kekerasan. Isu utama yang menjadi permasalahan konflik adalah cara
tangkap/penggunaan alat tangkap dan pelanggaran jalur penangkapan. Pihak-pihak
yang terkait dalam konflik adalah nelayan lokal Kedonganan, nelayan pendatang,
DKP Kab. Badung, Aparat Kamla (Keamanan Laut), Tokoh Masyarakat, Tokoh
Nelayan, dan Pokmaswas Segara Madu. Penyelesaian konflik dilakukan diluar
pengadilan (non-litigasi), serta dikelola langsung antar pihak yang bersengketa dan
melalui pihak ketiga. Upaya pencegahan konflik masih terus dilakukan diantaranya
dengan pembentukan Pokmaswas Segara Madu dan pembangunan PPI-TPI
Kedonganan serta patroli aparat Kamla. Selain itu dampak lain akibat terjadinya
konflik adalah perubahan produktivitas dari kawasan perairan Kedonganan itu
sendiri. Hasil analisis menunjukkan rata-rata perubahan produktivitas (productivity
loss) pada periode tahun 2009-2016 sebesar 1 003 307 kg dengan rata-rata kerugian
nilai ekonomi sebesar Rp10 808 286 967.