Analisis Dampak Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Debit dengan Model SWAT pada Daerah Tangkapan Air Bendung Ciherang Pondok.
View/Open
Date
2017Author
Utamahadi, Mahmuda Avi
Pandjaitan, Nora Herdiana
Rau, Maulana Ibrahim
Metadata
Show full item recordAbstract
Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi khususnya di negara berkembang
seperti Indonesia tidak lagi sesuai dengan ketersediaan lahan. Hal tersebut
meningkatkan perubahan tata guna lahan dan menyebabkan berbagai dampak
pada lingkungan termasuk Daerah Aliran Sungai (DAS). Daerah tangkapan air
Bendung Ciherang Pondok merupakan bagian dari DAS Cisadane dan dipilih
sebagai lokasi penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketersediaan
air dan perubahan debit akibat RTRW tahun 2020 menggunakan model soil and
water assessment tools (SWAT). Tahapan penelitian ini adalah deliniasi DTA,
penyusunan HRU, kalibrasi dan validasi model, lalu prediksi debit sungai dan
kebutuhan air. Berdasarkan analisis dengan RTRW tahun 2020, debit maksimum
meningkat sebesar 1.3 m3/det dan debit minimum menurun sebesar 0.01 m3/det
sehingga rasio maksimum-minimum meningkat 0.26% dari tahun 2016. Debit
output tahun 2020 di DTA Bendung Ciherang Pondok masih dikategorikan baik
yaitu sebesar 6.72 – 126.2 m3/det dan dapat memenuhi 100% kebutuhan air.