Deteksi Garlic common latent virus dan Shallot latent virus pada Beberapa Fase Pertumbuhan Tanaman Bawang Merah dan Bawang Putih.
View/Open
Date
2017Author
Pauzi, Yoga Susetyo
Hidayat, Sri Hendrastuti
Metadata
Show full item recordAbstract
Garlic common latent virus (GCLV) dan Shallot latent virus (SLV) adalah anggota genus Carlavirus yang dilaporkan banyak menginfeksi tanaman bawang merah dan bawang putih di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur perbedaan titer GCLV dan SLV pada berbagai fase pertumbuhan tanaman bawang merah dan bawang putih sehingga dapat memberikan dasar penentuan metode deteksi virus yang lebih baik. Penelitian disusun menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Kultivar yang digunakan yaitu bawang merah „Bima Curut‟, bawang putih „Sembalun‟, dan bawang merah dan bawang putih konsumsi. Deteksi virus dilakukan dengan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) pada empat fase tumbuh yaitu bakal tunas, tunas, daun 7 hari setelah tanam (HST), dan daun 14 HST. Perubahan titer GCLV dan SLV pada bawang merah dan bawang putih memiliki pola yang sama, yaitu cukup tinggi pada fase bakal tunas, menurun pada fase tunas, kemudian mulai meningkat lagi pada 7 HST dan meningkat tajam pada 14 HST. Insidensi infeksi GCLV dan SLV tidak berbeda nyata antara umbi benih bawang merah („Bima Curut‟) dan bawang putih („Sembalun‟) dengan umbi yang diperoleh di pasar (konsumsi). Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya melakukan deteksi virus pada fase pertumbuhan tanaman yang tepat karena umbi berpotensi sebagai sumber inokulum primer virus di lapangan.
Collections
- UT - Plant Protection [2438]