Hubungan Erosi dan Aliran Permukaan dengan Curah Hujan pada Slot Till dengan berbagai Variasi Teras Gulud.
View/Open
Date
2017Author
Septianingsih, Anisah
Baskoro, Dwi Putro Tejo
Purwakusuma, Wahyu
Metadata
Show full item recordAbstract
Konservasi tanah dan air sering dilakukan untuk mengurangi kerusakan lahan akibat penggunaan lahan untuk pertanian. Salah satu penyebab kerusakan lahan adalah erosi, sementara teknik konservasi yang biasa digunakan adalah teras gulud. Pembuatan teras gulud dengan pemendekan jarak antar gulud dan saluran sudah banyak dilakukan, tetapi pemendekan jarak antar teras gulud akan mempersempit luas areal tanam dan membutuhkan tenaga lebih. Salah satu upaya agar teras gulud lebih efektif diaplikasikan dengan biaya dan tenaga yang lebih sedikit adalah dengan mengurangi jarak antar teras gulud dan menambah kedalaman saluran. Hubungan erosi dan aliran permukaan dengan curah hujan pada slot till dengan berbagai variasi teras gulud diteliti di Kebun Percobaan Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Cikabayan, Institut Pertanian Bogor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknik teras gulud dengan variasi jumlah dan kedalaman saluran yang berbeda mampu mengatasi aliran permukaan dan erosi yang berbeda pula. Teras gulud yang lebih efektif untuk mengurangi besarnya aliran permukaan adalah perlakuan 1TG, yaitu satu guludan dan satu saluran dengan kedalaman 20 cm di bagian bawah, dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Selain pembuatan yang lebih hemat tenaga dan lebih mudah, areal tanam juga tidak terlalu banyak berkurang. Erosi yang paling kecil terjadi pada perlakuan TGK karena tidak terdapat gulud yang berperan sebagai sumber sedimen. Gulud akan mengurangi erosi pada kejadian hujan yang besar ketika sudah stabil dan kuat menahan tanah dari aliran permukaan dan pukulan air hujan