Densitas Gizi Konsumsi Pangan Remaja di Kota Bandung dan Yogyakarta.
Abstract
Tujuan penelitian adalah menganalisis densitas gizi remaja di Bandung dan
Yogyakarta dan hubungannya dengan indeks massa tubuh (IMT) dan status
anemia. Desain penelitian merupakan desain cross sectional melibatkan 184
contoh (14-17 tahun). Penelitian menggunakan data sekunder dari penelitian
Pengembangan Model Pendidikan Gizi Berbasis Web untuk Perbaikan Perilaku
Makan Remaja (Dwiriani et al. 2013) dengan menggunakan data karakteristik
contoh dan sosial ekonomi, antropometri, kadar hemoglobin, dan data recall 1x24
jam. Hasil penelitian menunjukan densitas energi konsumsi contoh Bandung 2.0 ±
0.4 kkal/g dan contoh Yogyakarta 1.9 ± 0.35 kkal/g dengan densitas asupan
protein tergolong cukup, densitas asupan 4 zat gizi mikro kurang kecuali densitas
zat besi pada contoh Yogyakarta. Terdapat hubungan positif (p<0.05) antara
densitas asupan zat gizi dengan usia, jenis kelamin, pendidikan ibu, pekerjaan
ayah, IMT, dan status anemia dan hubungan negatif (p<0.05) antara densitas
asupan zat gizi dengan besar keluarga. Pangan dengan kualitas terbaik
berdasarkan densitas energi pangan dan indeks Nutrient Rich Food (NRF) 9.3
adalah buah-buahan, sayuran daun, telur, dan pangan nabati. Jajanan merupakan
pangan yang tinggi keragamannya namun rendah zat gizi.
Collections
- UT - Nutrition Science [2989]