Aktivitas Gelombang Kelvin Fase Timuran dan Fase Baratan QBO dengan Menggunakan Data Ketinggian Geopotensial Keluaran ECMWFInterim
Abstract
Fenomena atmosfer dapat disebabkan oleh interaksi gelombang atmosfer.
Gelombang Kelvin yang dibangkitkan oleh distribusi pemanasan konvektif skalabesar
mampu membangkitkan perubahan aliran dasar di lapisan stratosfer-bawah
ekuator yang dikenal dengan Quasi Biennial Oscillation (QBO). Identifikasi
gelombang Kelvin di lapisan stratosfer ekuator menggunakan variabel ketinggian
geopotensial keluaran ECMWF-Interim periode 30 tahun. Metode yang digunakan
yaitu analisis komposit dan space-time spectral analysis (STSA). Metode STSA
digunakan untuk menganalisis data ketinggian geopotensial yang memiliki fungsi
ruang dan waktu sehingga dapat menggambarkan aktivitas gelombang atmosfer
berdasarkan fungsi bilangan gelombang dan frekuensi. Penelitian ini
menunjukkan bahwa osilasi angin timuran-baratan memiliki periode 24-30 bulan.
Angin timuran lebih dominan disebabkan efek coriolis yang membelokkan angin
tersebut. Berdasarkan STSA, gelombang Kelvin menguat pada fase timuran QBO
lapisan stratosfer-bawah. Penguatan gelombang Kelvin disebabkan penguatan
aliran dasar timuran pada fase timuran QBO. Kedalaman efektif gelombang
Kelvin berkisar antara 25-50 m dikategorikan sebagai gelombang dengan cepat
rambat yang tinggi. Aktivitas gelombang Kelvin lebih tinggi pada musim JJA dan
SON. Aktivitas konvektif yang tinggi pada bagian utara yang diindikasikan
melalui adanya ITCZ pada bagian utara selama musim JJA sedangkan pada
aktivitas konvektif pada bagian selatan diindikasikan dengan adanya SPCZ selama
musim SON. Sebaran spasial pembentukan gelombang Kelvin pada fase timuran
QBO berada di wilayah tropis dengan nilai spektrum tertinggi terdapat di wilayah
ekuator.