Pengaruh Pendidikan Gizi Terhadap Pengetahuan, Persepsi dan Praktik Membawa Bekal Menu Seimbang Anak Sekolah Dasar.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan gizi
terhadap pengetahuan, persepsi, dan praktik membawa bekal menu seimbang
(BMS) pada anak sekolah dasar. Desain penelitian adalah quasy esperimental
study with one group pre and post-test. Penelitian ini menggunakan contoh
sebanyak 52 siswa kelas 5 SDN Babakan Dramaga 04, Kabupaten Bogor.
Penelitian dilakukan pada Februari – April 2017. Minggu pertama penelitian
mengambil data berupa karakteristik contoh, sosial ekonomi keluarga, data
antropometri, dan data food record dan recall 2x24 jam. Data pre-test
pengetahuan, persepsi, dan praktik BMS diambil pada minggu kedua penelitian.
Minggu ketiga dan minggu keempat melakukan intervensi pendidikan gizi.
Intervensi pendidikan gizi dilakukan sebanyak 2 kali selama 2 minggu. Post-test 1
pengetahuan dan persepsi gizi seimbang (GS) dilakukan 1 minggu setelah
intervensi pendidikan gizi, yaitu pada minggu kelima, sedangkan post-test 1
praktik membawa BMS dilaksanakan 2 minggu setelah intervensi. Post-test 2 dan
post-test 3 praktik BMS dilakukan setiap 2 minggu sekali. Post-test 1 BMS
dilakukan pada minggu keenam, post-test 2 BMS pada minggu kedelapan, posttest
3 BMS pada minggu kesepuluh. Food record dan recall 2x24 jam dan
antropometri contoh diukur kembali pada akhir penelitian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengetahuan dan persepsi GS contoh meningkat setelah
diberikan intervensi pendidikan gizi. Pengetahuan GS pre-test berbeda dengan
post-test 1 (p=0.003) dan post-test 2 (p=0.01). Persepsi GS contoh berbeda antara
pre-test dengan post-test 1 (p=0.042) dan post-test 2 (p=0.04). Contoh
menunjukkan adanya perbaikan praktik membawa BMS setelah intervensi
pendidikan gizi. Hasil korelasi Spearman menunjukkan tidak ada hubungan yang
signifikan antara konsumsi pangan contoh dengan status gizi. Asupan karbohidrat
dari bekal yang dibawa oleh contoh pada post-test 3 berhubungan dengan status
gizi setelah intervensi. Saran penelitian ini adalah praktik BMS dapat dilanjutkan
dan dipantau oleh guru olahraga. Orang tua, khususnya ibu sebaiknya mendukung
siswa dengan menyediakan makanan berimbang dari rumah.
Collections
- UT - Nutrition Science [2989]