Proyeksi Energi Listrik Jangka Panjang Pulau Jawa dan Bali serta Kontribusinya dalam NDC Indonesia
Abstract
Proyeksi kebutuhan dan penyediaan energi dilakukan sebagai dasar pembuatan kebijakan terkait perencanaan energi di tingkat nasional maupun provinsi. Perencanaan energi listrik sangat diperlukan guna menjamin keamanan pasokan listrik terutama untuk sistem interkoneksi Jawa-Bali sebagai pengguna listrik terbesar di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah memproyeksi kebutuhan dan penyediaan energi listrik serta mengukur emisi yang dihasilkan proses pembangkitan listrik. Proyeksi kebutuhan listrik Pulau Jawa dan Bali tahun 2030 sebesar 411,143.4 GWh, meningkat 172% dari total kebutuhan listrik tahun 2015. Energi listrik yang diproduksi tahun 2030 dengan skenario dasar sebesar 357,456 GWh dan mencapai 385,461 GWh dengan skenario pemanfaatan energi terbarukan. Peningkatan kebutuhan energi listrik akan memicu peningkatan emisi melalui peningkatan produksi energi listrik oleh pembangkit listrik. Emisi yang dihasilkan akibat pembangkitan listrik tahun 2030 dengan skenario dasar dan skenario energi terbarukan masing-masing sebesar 286.2 juta ton CO2e (karbon dioksida ekuivalen) dan 266.7 juta ton CO2e. Penurunan emisi gas rumah kaca dari tingkat skenario dasar berkontribusi sebesar 11.4% dari target penurunan emisi sektor energi pada subsektor energi terbarukan Indonesia tahun 2030 yaitu sebesar 170.42 juta ton CO2e sesuai dengan Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.