dc.description.abstract | Kakao merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor. Indonesia
merupakan negara produsen biji kakao terbesar ketiga dunia setelah Pantai Gading
dan Ghana. Lebih dari 50 persen volume ekspor biji kakao Indonesia tertuju ke
Pasar Asia. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis posisi daya saing biji kakao
Indonesia dibandingkan negara pesaingnya yaitu Pantai Gading dan Ghana di pasar
Asia, serta faktor-faktor apa saja yang memengaruhi ekspor biji kakao Indonesia ke
pasar Asia. Hasil analisis dengan menggunakan metode Constant Market Share
Analysis (CMSA) menunjukkan daya saing komoditi biji kakao Indonesia di Pasar
Asia cenderung menurun pada tahun 2007-2015 yang disebabkan kualitas dan
harga yang rendah sehingga hanya dijadikan sebagai bahan campuran di negaranegara
tujuan ekspor. Sementara itu biji kakao Pantai Gading dan Ghana memiliki
efek daya saing tinggi dibandingkan Indonesia, artinya biji kakao Pantai Gading
dan Ghana lebih berdaya saing dibandingkan dengan Indonesia di Pasar Asia.
Sementara hasil estimasi Gravity Model didapatkan bahwa faktor PDB riil per
kapita Indonesia, PDB riil perkapita negara tujuan, volume ekspor biji kakao
Indonesia pada tahun sebelumnya, nilai tukar riil negara tujuan terhadap dollar
Amerika Serikat, dan jarak ekonomi Indonesia dengan negara tujuan berpengaruh
signifikan terhadap permintaan ekspor biji kakao Indonesia di Pasar Asia. | id |