Dampak kenaikan suhu lingkungan terhadap stres dan respon vaksinasi pada puyuh (Coturnix coturnix Japonica).
View/Open
Date
2017Author
Rini, Ambi Setya
Santoso, Koekoeh
Poetri, Okti Nadia
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemanasan global merupakan salah satu penyebab kenaikan suhu lingkungan yang dapat menyebabkan cekaman panas serta memengaruhi kondisi fisiologis hewan ternak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari dampak kenaikan suhu lingkungan terhadap stres dan respon vaksinasi pada puyuh (Coturnix coturnix Japonica). Penelitian ini menggunakan 24 ekor puyuh yang dibagi kedalam 4 kelompok (A, B, C, D) dan masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor. Setiap kelompok mendapat perlakuan suhu yang berbeda, kelompok A pada suhu 3839 ºC, kelompok B pada suhu 4041 ºC, kelompok C pada suhu 4243 ºC, dan kelompok D pada suhu 4445 ºC. Puyuh divaksinasi pada umur 28 hari dengan vaksin Newcastle Disease (ND) inaktif melalui rute intramuskular. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rataan total protein cenderung meningkat seiring dengan peningkatan suhu kandang, walaupun secara statistik tidak berbeda nyata (p>0.05). Puyuh pada kelompok D yang diberikan perlakuan suhu tertinggi (4445 ºC) memiliki nilai rataan total protein yang paling tinggi (5.42 ± 0.10 g/dl). Nilai rataan total protein terendah dimiliki oleh kelompok A (3839 ºC) yaitu 5.09 ± 0.10 g/dl. Titer antibodi ND pada semua kelompok kurang dari 2 HAU yang berarti negatif antibodi ND. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa cekaman panas pada puyuh dapat meningkatkan nilai total protein, namun belum bisa memberikan informasi mengenai dampak cekaman panas terhadap respon antibodi setelah vaksinasi.