Induksi Proliferasi Tunas Nilam (Pogostemon cablin Benth.) Varietas Sidikalang dengan Penambahan BAP, Gula, dan Kitosan untuk Produksi Biomassa Nilam Secara In Vitro.
View/Open
Date
2017Author
Manubelu, Santi Krisna Kartika
Wiendi, Ni Made Armini
Metadata
Show full item recordAbstract
Nilam (Pogostemon cablin Benth.) varietas Sidikalang merupakan
tanaman penghasil minyak nilam yang digunakan pada industri makanan, parfum,
antiseptik, dan kosmetik. Minyak nilam yang berkualitas tinggi sulit diproduksi
dengan benih karena tidak dapat berbunga, sehingga sulit menghasilkan benih
untuk perbanyakan. Produksi minyak nilam di lapangan juga sangat dipengaruhi
oleh lingkungan sehingga kuantitas maupun kualitas tidak seragam. Salah satu
cara yang dapat digunakan untuk mengatasi itu dapat dilakukan secara in vitro
dengan menginduksi produksi minyak nilam. Penelitian ini bertujuan mempelajari
pengaruh kombinasi konsentrasi BAP, Gula, dan Kitosan terhadap peningkatan
daya proliferasi nilam (Pogostemon cablin Benth.) dalam meningkatkan produksi
biomassa secara in vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan
II dan Laboratorium Ekofisiologi, Departemen Agronomi dan Hortikultura,
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pengujian analisis kandungan
minyak nilam dilakukan di Laboratorium Analisis Kimia dan Fisika, Indonesia
Center For Biodiversity and Biotechnology (ICBB). Penelitian dilaksanakan bulan
April 2016 - Oktober 2016. Metode yang digunakan yaitu rancangan kelompok
lengkap teracak (RKLT) tiga faktor yaitu konsentrasi BAP (0,5; 1; 1,5 mg L-1),
konsentrasi Gula (30, 40, dan 50 g L-1), dan konsentrasi Kitosan (0 dan 1 mg L-1)
yang ditambahkan media dasar Murashige-Skoog. Hasil penelitian ini
menunjukan kombinasi antara konsentrasi BAP, Gula, Kitosan berpengaruh nyata
terhadap ploriferasi nilam. Konsentrasi BAP 0,5 mg L-1 berpengaruh sangat nyata
terhadap daya peubah jumlah tunas, jumlah buku, dan jumlah daun nilam.
Konsentrasi BAP 1 mg L-1 yang berpengaruh nyata terhadap peubah tinggi,
jumlah akar, dan bobot basah nilam. Konsentrasi Gula 40 g L-1 berpengaruh nyata
pada seluruh peubah penelitian. Perlakuan tanpa Kitosan berpengaruh terhadap
peubah jumlah tunas, jumlah daun, jumlah buku, jumlah akar, dan bobot basah
tanaman nilam. Pemberian konsentrasi Kitosan 1 mg L-1 berpengaruh terhadap
peubah tinggi dan bobot kering tanaman nilam. Konsentrasi terbaik untuk seluruh
peubah yaitu BAP 0,5 mg L-1, Gula 40 g L-1 dan Kitosan 0 mg L-1. Hasil analisis
kadar patchouli alkohol pada kosentrasi BAP 1 mg L-1, Gula 50 g L-1 , tanpa
Kitosan memberikan hasil sebesar 17.18%.