Induksi pemijahan semi alami dengan spawnprim pada Ikan Patin Siam Pangasianodon hypophthalmus (Sauvage 1878)
View/ Open
Date
2017Author
Fitri, Nandira
Sudrajat, Agus Oman
Arfah, Harton
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemijahan ikan patin hingga saat ini masih dilakukan dengan cara
pemijahan buatan, stripping. Proses stripping kadang berdampak pada kualitas
telur yang kurang baik akibat waktu stripping yang tidak tepat bahkan berdampak
kematian pada induk. Penelitian bertujuan mengidentifikasi kinerja reproduksi
induk ikan patin yang diinduksi pemijahan semi alami. Induk ikan patin siam
dengan bobot sekitar 2,5 kg diinduksi maturasi agar cepat matang gonad dengan
pemberian perlakuan kombinasi Oodev dan serbuk kunyit melalui pakan;
perlakuan Kontrol tanpa Hormon+Kunyit (K) dan perlakuan pakan yang
ditambahkan Hormon+Kunyit (HU). Ikan patin yang telah matang gonad
kemudian dilakukan pemijahan; perlakuan pemijahan semi alami dengan
Spawnprim (s) dan stripping dengan Ovaprim (o). Penelitian dirancang
menggunakan rancangan Split Plot, dimana perlakuan anak petak yaitu perlakuan
induksi maturasi melalui pakan dan petak utama yaitu perlakuan induksi
pemijahan. Hasil menunjukkan bahwa kinerja reproduksi terbaik diperoleh pada
induksi pemijahan dengan Spawnprim pada induk yang diinduksi maturasi dengan
Hormon+Kunyit (HUs), yang menghasilkan diameter telur lebih besar pada
kisaran 1,10-1,17 mm, SR lebih tinggi 92,59±1,54% dibandingkan perlakuan
lainnya (p<0,05), dan dengan jumlah telur yang dikeluarkan adalah sama banyak
dengan perlakuan stripping (p>0,05), serta dapat memijah semi alami. Spawnprim
dapat menginduksi pemijahan semi alami pada ikan patin dan memberikan kinerja
reproduksi yang lebih baik dibandingkan dengan pemijahan buatan dengan
stripping.
Collections
- UT - Aquaculture [1988]