Aktivitas Antifungi Ekstrak Daun Picung Terhadap Cendawan Botryodiplodia Theobromae Penyebab Mati Pucuk Bibit Jabon Merah
View/ Open
Date
2016Author
Bena, L.M. Alfin Agushara
Achmad
Falah, Syamsul
Metadata
Show full item recordAbstract
Serangan cendawan patogen Botryodiplodia theobromae penyebab mati
pucuk pada bibit jabon merah (Anthocephalus macrophyllus) merupakan masalah
krusial. Cendawan patogen ini perlu dikendalikan secara tepat. Senyawa fitokimia
bahan tanaman merupakan salah satu alternatif fungisida. Ekstrak kasar air dan
metanol daun picung (Pangium edule) diketahui memiliki potensi antifungi.
Namun, aktivitasnya dalam mengendalikan B. theobromae perlu diungkap.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur aktivitas antifungi dari ekstrak air dan
metanol daun picung dalam mengendalikan pertumbuhan cendawan patogen B.
theobromae secara in vitro.
Ekstraksi air panas dan maserasi metanol daun picung dilakukan untuk
memperoleh bahan ekstrak kasar untuk pengujian. Uji in vitro aktivitas antifungi
dari ekstrak air dan metanol terhadap B. theobromae dilaksanakan menurut
metode peracunan makanan pada media Potato Dextrose Agar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air dan ekstrak metanol daun
picung dapat menekan pertumbuhan B. theobromae pada pengamatan hari
pertama dengan indeks antifungi tertinggi mencapai 100%, masing-masing
diperoleh pada konsentrasi 25 mg/mL dan 50 mg/mL. Pada hari kedua, indeks
antifungi tertinggi untuk ekstrak air dan metanol sebesar 82.25% dan 94.36%,
masing-masing pada konsentrasi 100 mg/mL dan 75 mg/mL. Selanjutnya pada
hari ketiga, indeks antifungi tertinggi untuk ekstrak air dan metanol mencapai
45.77% dan 85.21%, masing-masing pada konsentrasi 75 mg/mL dan 100 mg/mL.
Secara umum, indeks antifungi menurun seiring waktu. Terdapat kecenderungan
fluktuasi nilai indeks antifungi pada setiap konsentrasi dan waktu pengamatan.
Collections
- MT - Forestry [1419]