Ekoton Dan Efek Tepi Pada Komunitas Burung Di Tegakan Hutan Tanaman Hutan Pendidikan Gunung Walat
View/Open
Date
2016Author
Tamnge, Fadila
Mulyani, Yeni Aryati
Mardiastuti, Ani
Metadata
Show full item recordAbstract
Perbedaan tipe tegakan di hutan tanaman dapat menyebabkan terjadinya fragmentasi dan menciptakan hadirnya habitat ekoton dan efek tepi. Kehadiran ekoton seringkali menciptakan habitat bagi spesies yang toleran terhadap daerah terbuka, sedangkan efek tepi diyakini memberikan dampak positif terhadap komunitas burung. Tujuan dari penelitian ini yaitu, (1) menganalisis apakah ada efek tepi di tegakan hutan tanaman Hutan Pendidikan Gunung Walat, (2) mengidentifikasi lebar ekoton, (3) menganalisis spesies apa saja yang terdapat di ekoton dan spesies yang terdapat di kedua habitat, (4) menganalisis bagaimana respon burung terhadap kehadiran ekoton.
Penelitian dilaksanakan di tegakan agathis, puspa, campuran, dan agroforestri (interior dan ekoton) di HPGW pada bulan Agustus-September 2015. Pengumpulan data burung menggunakan metode titik. Analisis Keanekaragaman burung menggunakan indeks Shanon-Wienner, uji lanjut terhadap kelimpahan individu dan kekayaan spesies burung menggunakan Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney-U Test, analisis kesamaan komunitas burung menggunakan indeks Bray-Curtis melalui pendekatan Non-Metric Dimentional Scaling (NMDS), model respon burung digambarkan kedalam model dan histogram.
Tercatat 1177 individu yang berasal dari 48 spesies dan 27 suku di HPGW. Kelimpahan individu (uji Kruskal-Wallis; χ2=21.78, df=6, P<0.05) dan kekayaan spesies burung (uji Kruskal-Wallis; χ2=19.12, df=6, P<0.05) tercatat lebih tinggi di ketiga ekoton. Ekoton Agathis Agroforestri (EAF) adalah ekoton dengan kelimpahan individu dan kekayaan spesies burung tertinggi (n=310, S=35). Keanekaragaman spesies (H’) tertinggi yaitu di Ekoton Agathis Puspa (EAP) (H’=2.88), sedangkan indeks kesamaan komunitas tertinggi (IS) yaitu di EAP dan Ekoton Agathis Campuran (EAC) sebesar 0.73. Lebar ekoton teridentifikasi 250 m di semua habitat ekoton. Terdapat 5 spesies burung teridentifikasi sebagai spesies generalis, yakni Aegithina tiphia, Orthotomus sutorius, Orthotomus sepium, Arachnothera longirostra, Zosterops palpebrosus, sedangkan 3 spesies teridentifikasi sebagai spesialis ekoton, yakni Cacomantis sepulclaris, Centropus bengalensis, Rhamphococcyx curvirostris. Sebanyak 33 spesies dapat dipetakan kedalam model respon burung sebagai generalis-ekoton netral, generalis-melimpah di ekoton, spesialis-melimpah di ekoton, spesialis-menghindari ekoton, dan spesies ekoton.
Collections
- MT - Forestry [1445]