View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Forestry
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Forestry
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Analisis Perubahan Tutupan Lahan Akibat Penyiapan Lahan Dengan Pembakaran Di Kalimantan Tengah

      No Thumbnail [100%x80]
      View/Open
      Fulltext (15.37Mb)
      Date
      2016
      Author
      Hadiwijoyo, Erekso
      Saharjo, Bambang Hero
      Putra, Erianto Indra
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Kebakaran hutan merupakan bencana yang selalu terjadi setiap tahunnya di Indonesia. Salah satu provinsi yang sering mengalami kebakaran hutan adalah Provinsi Kalimantan Tengah. Kebakaran hutan yang terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah disebabkan oleh penyiapan lahan dengan pembakaran yang dilakukan masyarakat. Penyiapan lahan dengan pembakaran yang dilakukan oleh masyarakat dapat dilakukan secara terkendali dan tidak terkendali. Penyiapan lahan dengan pembakaran secara terkendali masih tetap dilakukan oleh Masyarakat Dayak Ngaju di Mantangai Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah sesuai dengan kearifan lokal setempat. Pembakaran dengan penyiapan lahan menggunakan api menyebabkan terjadinya perubahan tutupan lahan karena vegetasi yang ada di atasnya menjadi hilang. Perubahan tutupan lahan akibat penyiapan lahan dengan pembakaran dapat dianalisis dengan penginderaan jauh menggunakan sistem informasi geospasial (SIG). Tujuan penelitian ini adalah menganalisa perubahan tutupan lahan akibat penyiapan lahan dengan pembakaran, menganalisa pola dan cara pengelolaan lahan gambut dalam penyiapan lahan oleh masyarakat lokal. Penelitian ini terdiri atas dua bagian yaitu analisa perubahan tutupan lahan menggunakan SIG dan menganalisa pola serta cara pengelolaan lahan gambut dalam penyiapan lahan oleh masyarakat lokal dengan wawancara mendalam, forum group discussion (FGD), dan observasi lapang. Perubahan tutupan lahan didapatkan dari data citra Landsat 7 dan Landsat 8 dan dianalisis menggunakan program ENVI, Google Earth Pro, ERDAS dan Arcmap. Responden dalam penelitian ini dipilih secara purposive sampling yaitu petani, tokoh adat, dan perangkat desa. Pendekatan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah social anthropological approach. Hasil penelitian menunjukkan jenis tutupan lahan di Mantangai Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah yaitu hutan rawa sekunder (HRS), semak belukar rawa (SBR) dan tanah terbuka (TT). Pada tahun 2005 terjadi peningkatan tutupan tanah terbuka pada bulan Juni (14.06%) menjadi (14.76%) pada bulan Juli, (16.27%) pada bulan Agustus dan TT terluas ditemukan pada bulan Desember 2005 sebesar 27.54%. Pada tahun 2013 tidak terjadi perubahan tutupan lahan yang signifikan pada semua tutupan lahan antara bulan Juli dan Desember. Pada tahun 2015 terjadi perubahan yang signifikan yaitu perubahan tanah terbuka pada bulan Juli (8.37%) menjadi (28.10%) pada bulan Agustus, dan tanah terbuka terluas ditemukan pada bulan Oktober 2015 sebesar (50.54%). Terjadinya perubahan tutupan lahan tersebut salah satunya disebabkan oleh penyiapan lahan dengan pembakaran. Penyiapan lahan dengan pembakaran yang dilakukan masyarakat Dayak Ngaju masih dilakukan secara tradisional dengan menggunakan sistem handel. Sistem handel yang dilakukan oleh masyarakat Dayak Ngaju dilakukan secara berkelompok di satu hamparan lahan yang luas pada satu sungai kecil. Penyiapan lahan merupakan salah satu kegiatan penting dalam sistem handel, dan masyarakat Dayak Ngaju melakukan penyiapan lahan iii menggunakan api. Ada dua hal penting yang perlu diperhatikan dalam penyiapan lahan di areal bergambut yang dilakukan masyarakat Dayak Ngaju dengan pembakaran, yaitu (1) aturan dan ritual-ritual adat yang dilakukan dalam penyiapan lahan dengan pembakaran dan (2) teknik-teknik yang digunakan dalam penyiapan lahan dengan pembakaran. Kegiatan pembakaran harus dilakukan secara terkontrol, dan akan diberikan sanksi (jipen) jika pembakaran secara tidak terkendali dan membakar areal yang lain. Teknik penyiapan lahan masih tetap dilakukan secara tradisional, mulai dari pemilihan tempat, pembersihan, dan pembakaran. Pada saat ini tidak ada teknologi lain dalam penyiapan lahan, sehingga masyarakat adat Dayak Ngaju sangat bergantung dengan penggunaan api dalam penyiapan lahan.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88784
      Collections
      • MT - Forestry [1445]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      NoThumbnail