Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Demersal yang Berkelanjutan di Perairan Tegal, Jawa Tengah
Date
2007-12-01Author
Imron, Mohammad
Haluan, John
Sondita, M. Fedi A
Purbayanto, Ari
Monintja, Daniel R.
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemanfaatan sumberdaya ikan demersal di perairan Indonesia pada umumnya dengan menggunakan alat tangkap seperti Trawl dan sejenisnya seperti dogol, cantrang, arad. Alat tangkap tersebut tergolong alat tangkap yang efektif, tetapi tidak selektif sehingga apabila tidak dikelola dengan baik, dapat membahayakan ketersediaan sumberdaya ikan demersal. Akibat dari ketersediaan sumberdaya ikan yang semakin menurun mengakibatkan tingkat kesejahteraan nelayan juga semakin memprihatinkan. Untuk itu maka kondisi sumberdaya ikan khususnya ikan demersal perlu dijaga dan dikelola. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat model pengelolaan sumberdaya ikan di perairan Kota Tegal.
Terdapat delapan jenis ikan demersal yang secara kontinyu ditangkap dan didaratkan di Kota Tegal oleh dua jenis alat tangkap arad dan dogol/cantrang. Tingkat pemanfaatan pada tahun terakhir (tahun 2005), untuk ikan pari dan ikan beloso sudah melebihi batas potensi lestari (lebih dari 100 %), yakni masing-masing sebesar 104,21 % dan 103,91 %. Untuk ikan lainnya pada umumnya sudah dalam kategori padat tangkap (66,8 – 100 % dari maximum sustainable yield atau MSY). Dari ketentuan Total Allowable Catch (TAC) atau Jumlah Tangkapan yang Diperbolehkan (JTB), yakni tidak melebihi ketentuan 80 % MSY, umumnya sudah mendekati nilai TAC nya, sehingga hal ini juga memerlukan pengelolaan yang baik agar tidak semakin terjadi degradasi penangkapan yang lebih besar lagi terhadap sumberdaya perikanan demersal.