dc.description.abstract | Logam berat bersifat toksik bagi biota akuatik walaupun pada konsentrasi rendah dan dapat terakumulasi ke dalam organisme serta kandungan logam berat akan meningkat dari organisme satu ke organisme lain seiring dengan meningkatnya rantai makanan (tropic level) melalui proses biomagnifikasi, sehingga dapat membahayakan masyarakat yang memanfaatkan ikan dari muara Cimanuk, Indramayu untuk konsumsi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan logam berat (raksa, timbal, dan kadmium) pada ikan dan sedimen di muara Sungai Cimanuk, Indramayu. Pengambilan sampel ikan dan sedimen dilakukan Maret 2016. Hasil analisis logam berat timbal (Pb) dan kadmium (Cd) pada organ insang ikan sebesar 71,82 mg.kg-1 dan 3,37 mg.kg-1, pada organ hati ikan kandungan timbal (Pb) dan kadmium (Cd) sebesar 53,05 mg.kg-1 dan 4,56 mg.kg-1, sedangkan kandungan raksa (Hg) berada di bawah batas deteksi (<0,004 mg.kg-1) baik pada organ insang maupun organ hati ikan. Kandungan logam berat raksa (Hg) pada sedimen berkisar antara <0,004 (batas deteksi)–0,052 mg.kg-1, kandungan timbal (Pb) berkisar antara 70,46-83,11 mg.kg-1, sedangkan kandungan kadmium (Cd) berkisar antara 3,12-4,21 mg.kg-1. Berdasarkan nilai ambang batas yang dikeluarkan oleh negara Australia dan Selandia Baru (ANZECC/ARMCANZ 2000), maka kandungan logam berat timbal (Pb) dan kadmium (Cd) pada sedimen telah melebihi ambang batas di seluruh lokasi studi penelitian. | id |