Show simple item record

dc.contributor.authorBudiarti, Tati
dc.contributor.authorHadi, Setia
dc.date.accessioned2017-11-07T00:48:52Z
dc.date.available2017-11-07T00:48:52Z
dc.date.issued2006-11
dc.identifier.isbn979-3979-02-X
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88404
dc.description.abstractLuas panen kedelai nasional dalam dekade terakhir terus menurun sangat tajam. Hal ini memerlukan perhatian dan pengkajian permasalahan serta upaya pemecahannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi perkembangan produksi kedelai, komersialisasi varietas unggul. sistem pengadaan benih kedelai, permasalahan dan model pengembangan perbenihan kedelai. Penelitian dilakukan mulai Maret hingga Mei 2005. Metode survei dan studi pustaka untuk mendapatkan informasi data sekunder dan wawancara dengan pihak terkait untuk mendapatkan data primer. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam dekade terakhir, luas panen dan produksi kedelai terus menurun tajam. lebih dari 50%, sedangkan produktivitas meningkat hanya sekitar 3% per tahun. Hal ini tidak sebanding dengan peningkatan kebutuhan, yang berakibat kepada peningkatan secara tajam impor kedelai. Jumlah varietas unggul nasional yang telah dilepas dari lahun 1918 hingga lahun 2002 sebanyak 55 varielas. Perkembangan varietas tersebut mencakup potensi hasil yang meningkat, ketahanan penyakit relalif lebih baik. dan umur tanaman lebih genjah. Produksi Benih Penjenis dilakukan oleh Balilkabi, Benih Dasar dan Benih Pokok dilakukan oleh Balai Benih, dan Benih Sebar serta benih berlabel merah jambu diproduksi oleh produsen atau penangkar benih. Pengawasan mutu benih dilakukan oleh BPSBTPH. Produksi benih kedelai bersertifikat masih terbatas. Distribusi dan pemasaran benih kedelai mengikuti sistem Jabal dengan teknologi produksi yang masih sederhana. Faktor lain yang berperan dalam penurunan luas tanam kedelai adalah daya saing kedelai yang rendah terhadap komoditas yang lain. Model pengembangan perbenihan yang diajukan adalah perbaikan sistem dan teknologi dalam pengadaan benih sumber hingga Benih Sebar. Promosi varielas unggul baru disertai pengadaan benih yang memadai. lnsentif bagi produsen benih kedelai masih diperlukan terutama untuk areal pengembangan dan binaan. Sertifikasi dalam produksi benih kedelai khususnya dalam pengujian mutu benih lebih singkat waktunya untuk mengoplimalkan pemasaran benih.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBalai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi)id
dc.titleKomersialisasi Varietas Unggul dan Perbenihan Kedelai di Indonesiaid
dc.typeArticleid
dc.subject.keywordGlycine max L. Merrid
dc.subject.keywordvarietas unggulid
dc.subject.keywordkomersialisasiid
dc.subject.keywordbenihid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record