Analisis Daya Tampung Beban Pencemar Sungai Musi di Wilayah Kabupaten Banyuasin
View/Open
Date
2017Author
Gaol, Mangaraun Laonma Lumban
Riani, Etty
Kurniawan, Budi
Metadata
Show full item recordAbstract
Kegiatan manusia seperti industri dan pertanian memberikan kontribusi
yang sangat penting terhadap kerusakan dan pencemaran lingkungan, sehingga
memiliki dampak buruk terhadap badan air (sungai dan laut) yang merupakan
kebutuhan bagi kehidupan. Pencemaran lingkungan merupakan ancaman serius
yang dihadapi oleh umat manusia, hal ini dibuktikan banyaknya permasalahan
lingkungan beberapa dekade terakhir ini. Pertumbuhan penduduk yang cepat,
urbanisasi, industrialisasi dan pembangunan di sepanjang aliran sungai yang dapat
meningkatkan tekanan terhadap pencemaran sungai.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis kualitas air Sungai Musi dan
mengidentifikasi beban pencemaran yang masuk ke Sungai Musi di Wilayah
Kabupaten Banyuasin. (2) Menghitung dan Menganalisis daya tampung beban
pencemaran yang masuk ke Sungai Musi dengan menggunakan aplikasi model
Qual2KW. (3) Memperkirakan jumlah beban pencemaran untuk lima tahun
kedepan (2020). Model numerik digunakan untuk menghitung DTBPA dengan
perangkat lunak QUAL2Kw. Pendekatan spasial dengan sistem informasi geografi
(SIG) digunakan untuk menelusuri sumber pencemar dan memperkirakan besaran
beban pencemarannya.
Hasil perhitungan Metode STORET di bulan April, Juli, Oktober dan
Desember 2015 dari kelima titik pantau. Kelas I, II dan III, pada umumnya
termasuk tercemar sedang. Kelas I, dari kelima titik pantau nilai skor antara (-22)
s/d (-33) pada umumnya mengalami cemar berat. Kelas II nilai skor antara (-16)
s/d (-20) mengalami cemar sedang dan Kelas III nilai skor (-18) s/d (-20)
mengalami cemar sedang.
Potensi beban pencemaran bersumber dari limbah rumah tangga, pertanian,
peternakan, industri dan sampah. Hasil perhitungan potensi beban pencemar
memperlihatkan bahwa Total Potensi Beban Pencemar (PBP) untuk parameter
BOD adalah 1.586,39 kg/hari yang terdiri dari sumber pencemar pertanian
75,88%, peternakan 16,19%, rumah tangga 7,37%, industri 0,29% dan sampah
0,27 %. COD mempunyai nilai PBP sebesar 713,09 kg/hari dengan sumber
pencemar dari peternakan 75,11 %, rumah tangga sebesar 22,54%, industri 1,52%
dan sampah 0,84 %. TSS mempunyai nilai PBP sebesar 128,20 kg/hari dengan
sumber pencemar dari rumah tangga 86,62%, industri 7,74%, sampah 3,21% dan
pertanian 2,43%. Berdasarkan hasil perhitungan potensi beban pencemar untuk
parameter BOD, COD dan TSS dapat disimpulkan bahwa kontributor beban
pencemar tertinggi adalah pertanian diikuti oleh peternakan dan rumah tangga,
sedangkan untuk sampah dan industri memberikan kontribusi yang lebih kecil.
Proses simulasi skenario lima dilakukan dengan memperkirakan
pertumbuhan penduduk sebesar 1,44% per tahun selama 5 tahun, dari Tahun
2015 sampai dengan Tahun 2020, Demikian juga untuk point source, diasumsikan
bahwa pada Tahun 2020 akan dibangun pabrik kelapa sawit (CPO) sebanyak lima
unit, dengan kapasitas produksi masing-masing 60 ton produk/jam di lokasi
penelitian.
Hasil analisis pemodelan, diperoleh beban total pencemar BOD sebesar 58.350,4
kg/hari, 133.433,9 kg/hari untuk COD dan 61.052,6 kg/hari untuk TSS.
Sedangkan total daya tampung beban pencemar BOD sebesar 28.734,7 kg/hari,
COD sebesar 74.215,9 dan TSS sebesar 55.294,1 kg/hari. Total penurunan beban
yang harus dilakukan agar kualitas air Sungai Musi Wilayah Kabupaten
Banyuasin memenuhi baku mutu kelas II pada Tahun 2020 adalah sebesar
29.615,6 kg/hari untuk BOD, 59.217,6 kg/hari untuk COD dan 5.758,5 kg/hari
untuk TSS.
Hasil perhitungan DTBPA untuk ketiga parameter memperlihatkan bahwa
seluruh segmen penelitian masih dapat menampung beban pencemar. Beban
pencemar eksisting untuk parameter BOD mulai dari hulu ke hilir sebesar
15.651,4 Kg/hari, sedangkan kemampuan sungai untuk menerima beban 30.758,4
Kg/hari, sehingga masih dapat menampung beban 15.107,0 Kg/hari. Beban
pencemar eksistingCOD sebesar 37.417,5 Kg/Hr, sedangkan kemampuan sungai
untuk menerima beban sebesar 111.369,6 Kg/hari sehingga masih bisa
menampung beban pencemar 73.952,1 Kg/hari. Beban Pencemar eksisting TSS
sebesar 24.560,9 Kg/Hr, sedangkan kemampuan sungai untuk menerima beban
pencemar sebesar 60.134,4 Kg/hari, sehingga masih bisa menampung beban
pencemar sebesar 35.573,5 Kg/hari.
Nilai Konsentrasi BOD, COD dan TSS hasil model memiliki tingkat
kesalahan kurang dari 10%, hal ini ditunjukan oleh nilai RMSE sebesar 0,017
untuk BOD, 0.0314 untuk COD dan 0,085 untuk TSS. Hasil uji menunjukkan
bahwa model kualitas air hasil model cukup teliti untuk memprediksi kualitas air
parameter BOD, COD dan TSS di Sungai Musi.