POTENSI PENGEMBANGAN PASTURA PADA LAHAN PASCA TAMBANG TIMAH DI KABUPATEN BELITUNG TIMUR PROVINSI BANGKA BELITUNG
View/ Open
Date
2015-10Author
Karti, PDMH
Prihantoro, Iwan
C.R, Novita
Metadata
Show full item recordAbstract
Kegiatan penambangan timah menimbulkan efek terhadap lingkungan seperti peningkatan fraksi pasir,
penurunan kandungan unsur hara, penurunan kesuburan tanah dan pencemaran logam berat. Kondisi
ini menghambat pertumbuhan tanaman, sedangkan lahan ini akan dikembangkan untuk pembangunan
pastura. Penggunaan fungi mikoriza arbuskula (FMA) dapat membantu pengembalian kondisi lahan
marginal. Tujuan penelitian ini yaitu mengukur tingkat keamanan penggunaan lahan, kesuburan tanah
dan mendapatkan spora FMA yang teradaptasi dengan lingkungan lahan pasca tambang timah.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlak.'Llan
yang digunakan yaitu perbedaan jenis tancc:man (rumput sp 1, rumput sp2, rumput sp3, gulma spl, dan
gulma sp2). Parameter yang diamati yaitu kesuburan tanah, kadar nutrisi dan logam berat timah eli
jaringan tanaman, jumJah spora, persentase infeksi akar dan identifikasi spora. Hasil menunjukkan
lahan pasca tambang tidak tercemar timah sehingga aman untuk dikembangkan menjadi pastura, <1kan
tetapi kaelar Protein kasar, Phosfor pada tamman rendah. Kandungan unsur hara makro (N,P,K, Ca,
Mg) sangat rendah, Kapasitas Tukar kation dan Kejenuhan basa rendah, Spora sudah banyak
elitemukan eli lahan pasca tambang timah terdiri e1ari 4 Genus yaitu Glomus (5 spesies), Aeau/ospora (2
spesies), Gigaspora dan Entropo.lpora, dengan persentase infeksi akar yang tinggi diatas 80 %.
Glomus sp merupakan genus spora dominan clan terbukti berpotensi untuk dikembangkan sebagai
inokulum.