Rehabilitasi Hutan Mangrove di Pantai Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat
Abstract
Kegiatan rehabilitasi merupakan kegiatan yang penting dilakukan dalam
mengembalikan fungsi suatu ekosistem. Salah satu contoh hutan yang
memerlukan tindakan rehabilitasi adalah hutan mangrove Ciletuh. Kawasan
mangrove Ciletuh merupakan kawasan mangrove yang dikelola oleh LSM
Pokmasi Mandrajaya dengan tujuan membangun tegakan mangrove yang telah
dieksploitasi secara tidak terkendali beberapa tahun yang lalu. Hal tersebut
menyebabkan perlunya kegiatan rehabilitasi dilakukan di areal mangrove Ciletuh.
Penelitian dilakukan dengan melakukan analisis vegetasi, uji sifat kimia dan
tekstur tanah, serta pengukuran salinitas air dan kelas penggenangan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hutan mangrove Ciletuh memiliki luasan kurang
lebih sekitar 5.56 ha dengan letak astronomis antara 7°11’13”–7°11’37” LS dan
106°26’50”–106°26’38” BT. Penerapan tindakan rehabilitasi pada suatu lahan
harus memperhatikan pemilihan jenis pohon yang akan ditanam. Jenis yang sesuai
untuk ditanam di daerah tersebut adalah Avicennia officinalis, Bruguiera
cylindrica, B. gymnorrhiza, B. sexangula, Sonneratia caseolaris, Cerbera
manghas, Excoecaria agallocha, Rhizophora mucronata, R. apiculata,
Lumnitzera racemosa, L. littorea, dan Hibiscus tiliaceus pada tanah lempung
berpasir; B. cylindrica, B. sexangula, E. agallocha, R. apiculata, dan H. tiliaceus
pada tanah pasir; A. officinalis, B. sexangula, B. cylindrica, B. gymnorrhiza, S.
caseolaris, Nypa fruticans, C. manghas, E. agallocha, R. mucronata, R. apiculata,
L. racemosa, L. littorea, and H. tiliaceus pada tanah lempung berliat; dan A.
officinalis, B. cylindrica, B. sexangula, N. fruticans, E. agallocha, R. mucronata,
R. apiculata, L. racemosa, L. littorea, dan H. tiliaceus pada tanah liat. Beberapa
teknik penanaman mangrove yang dapat diterapkan di kawasan hutan mangrove
Ciletuh diantaranya adalah teknik guludan dan tiang pancang (petak 23 dan 44),
teknik bronjong (petak 21, 22, 24, 42, 52, 69, dan 77), teknik klaster (petak 106),
dan teknik cemplongan (petak 2, 5, 7, 9, 11, 15, 26, 33, 48, 54, 56, 57, 64, 74, 75,
82, 97, 106, 112, 116, 117, 118, 119, 120, 121, 127, 128, 132, 134, 137, 138, 145,
146, 153, 155, 159, 161, 162, 167, dan 175) pada areal tanpa genangan.
Collections
- UT - Silviculture [1361]