View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Veterinary Science
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Veterinary Science
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Efektivitas Antioksidan Angkak terhadap Performa Burung Puyuh yang Diinduksi Stres Oksidatif dengan Pemberian Deksametason

      No Thumbnail [100%x80]
      View/Open
      Fulltext (11.47Mb)
      Date
      2017
      Author
      Ardiani, Nuri
      Maheshwari, Hera
      Santoso, Koekoeh
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Angkak merupakan produk fermentasi dari beras dan kapang Monascus purpureus.Angkak mengandung metabolit sekunder diantaranya adalah lovastatin, fenol dan flavonoid yang memiliki potensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas antioksidan angkak terhadap performa burung puyuh yang telah diberi deksametason melalui parameter kecernaan pakan, konsumsi pakan, pertumbuhan bobot badan, bobot dan kualitas telur, jumlah leukosit dan diferensiasi leukosit, indeks stres, kadar malondialdehid (MDA) dan kadar superoksidasi dismutase (SOD), kadar SGPT dan SGOT, dan kadar vitelogenin. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan 6 kelompok perlakuan dan 4 ulangan. Faktor pertama ialah dosis pemberian angkak dan faktor kedua adalah waktu pemberian angkak. Kelompok (K0) sebagai kontrol, kelompok (D) yaitu hewan yang hanya diberi deksametason dosis 1.25 mg/g BB selama 7 hari setelah diadaptasikan satu minggu. Kelompok D+VC yang diberi deksametason 1.25 mg/g BB kemudian diberi vitamin C dosis 20 mg. Kelompok D+K1, D+K2, dan D+K3 masing-masing diberi deksametason 1.25 mg/g BB, kemudian diberi angkak 18 mg, 24 mg dan 30 mg per oral selama 14 hari setelah diberikan deksametason selama 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter konsumsi pakan, kecernaan pakan dan bobot badan (P>0.05). Burung puyuh yang mendapatkan deksametason konsumsi pakan dan bobot badannya cenderung menurun dibandingkan dengan kelompok K0. Rataan bobot badan puyuh yang mendapatkan angkak cenderung meningkat dibandingkan dengan perlakuan K0 dan D. Rataan jumlah telur dari kelompok burung puyuh tidak menunjukkan perbedaan yang nyata antara perlakuan (P>0.05). Rataan bobot telur, bobot kerabang, bobot kuning telur serta bobot putih telur cenderung meningkat ketika diberikan angkak. Jumlah leukosit pada kelompok burung puyuh yang mendapat pemberian angkak menunjukkan nilai yang lebih tinggi. Total leukosit yang terdiri dari heterofil, limfosit dan monosit pada semua kelompok burung puyuh yang mendapatkan angkak terjadi peningkatan. Nilai rasio heterofil/limfosit meningkat ketika diberikan deksametason dan cenderung mengalami penurunan ketika diberikan angkak. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pemberian angkak pada burung puyuh yang diberi deksametason dapat mengalami penurunan kadar MDA dan peningkatan kadar enzim SOD. Kadar SGPT dan SGOT cenderung menurun ketika diberikan angkak. Pemberian deksametason bisa menurunkan kadar vitelogenin meskipun tidak berbeda secara signifikan dan angkak mampu meningkatkan kadar vitelogenin pada serum burung puyuh pada minggu pertama pemberian angkak yaitu pada hari ke-21. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap rataan bobot badan, namun angkak cenderung meningkatkan bobot badan dibandingkan perlakuan kontrol dan perlakuan deksametason. Produksi telur pada kelompok yang mendapatkan angkak cenderung meningkat yaitu pada perlakuan D+K3. Nilai rasio heterofil/limfosit meningkat ketika diberi deksametason dan cenderung mengalami penurunan ketika diberikan angkak meskipun secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0.05). Angkak juga memiliki kemampuan untuk menurukan kadar MDA hati dan meningkatkan kadar enzim SOD hati. Angkak juga mampu memperbaiki fungsi hati yang dilihat dari penurunan kadar SGPT dan SGOT ketika diberikan angkak dan juga angkak bisa meningkatkan kadar vitelogenin.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87886
      Collections
      • MT - Veterinary Science [934]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      NoThumbnail