Hemogram, Radiografi dan Histopatologi Hasil Implan Scaffold 3D Bifasik Kalsium Fosfat Alginat pada Domba Lokal (Ovis aries)
Abstract
Biokeramik kalsium fosfat banyak dikembangkan karena bersifat biokompatibel, osteokonduktif dan non imunogenik, namun kalsium fosfat dinilai memiliki sifat osteogenesis rendah serta dalam bentuk poros bahan ini memiliki kekuatan yang rendah. Pada penelitian ini disintesis Bifasik Kalsium Fosfat (BKF) dengan formulasi yang berbeda, yaitu hidroksiapatit (HA) 70 dan trikalsium fosfat (TKF) 30. Bahan implan dibuat dalam bentuk scaffold 3D dan poros dengan diameter 200-400 μm yang menyerupai ukuran trabekula tulang. Perubahan formulasi dan pembuatan poros dengan ukuran trabekula tulang diharapkan mampu meningkatkan kekuatan bahan implan. Pembentukan scaffold 3D diharapkan mampu meningkatkan osteogenesis.
Penelitian ini bertujuan menguji secara in vivo biokompatibilitas, osteogenesis, osteoinduksi dan osteokonduksi scaffold 3D BKF-alginat 70/30 dengan poros. Penelitian menggunakan tiga ekor domba lokal (Ovis aries) jantan 1.5 tahun, berat badan rata-rata 20 kg. Tibia kanan sebagai perlakuan, dibuat defek dan ditanam bahan implan. Tibia kiri sebagai kontrol dibuat defek namun tidak ditanam bahan implan. Parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu; (1) gambaran darah meliputi jumlah eritrosit, hemoglobin, hematokrit, total leukosit dan differensiasi leukosit (neutrofil, eusinofil, basofil, limfosit dan monosit). Gambaran darah berguna untuk evaluasi ada atau tidaknya penolakan tubuh. (2). Kalsium. Pemeriksaan kalsium berguna untuk mengetahui laju degradasi BKF-alginat. (3) Radiografi. Gambar radiografi berguna untuk evaluasi status pelet BKF-alginat, reaksi tulang dan jaringan sekitarnya serta respon pembentukan tulang baru. (4) Histopatologi. Pengamatan histopatologi untuk mengetahui persembuhan tulang dengan melihat; (1) connective tissue, (2) new bone, (3) pembuluh darah. Evaluasi darah, kalsium dan radiografi dilakukan pada hari ke-0, 7, 30, 60 dan 90 pasca implantasi. Pada hari ke-90 dilakukan panen. Data diolah menggunakan Image J, SPSS 16 dengan uji t paired sample.
Berdasarkan nilai hematologi lengkap, tidak ada parameter darah yang signifikan. Berdasarkan nilai kalsium, diperoleh nilai signifikan pada hari ke-30 dan ke-90. Berdasarkan ukuran defek, defek kanan tidak menunjukkan nilai yang signifikan. Ukuran defek kiri menunjukkan nilai yang signifikan antara hari ke-0 dengan hari ke-30 dan 90. Densitas relatif tulang pada defek kanan, menunjukkan nilai yang signifikan antara hari ke-7 dan ke 30. Pada defek kiri, densitas relatif tulang menunjukkan nilai yang signifikan antara hari ke-0 dan ke-90. Densitas relatif otot tidak menunjukkan nilai yang signifikan baik pada defek kanan maupun kiri. Terjadi pertumbuhan new bone pada seluruh area implan. Pada area atas defek, new bone menunjukkan nilai signifikan antara defek kanan dengan kiri.
Bahan implan BKF-alginat 70/30 dinilai tidak bersifat toksik, biokompatibel dan bersifat osteokonduktif berdasarkan hasil penelitian ini. Bahan ini dinilai belum mampu mempercepat persembuhan tulang berdasarkan evaluasi radiografi, namun berdasarkan pengamatan histopatologi terjadi pembentukan tulang baru lebih banyak secara signifikan pada area atas defek dengan implan.
Collections
- MT - Veterinary Science [931]