dc.description.abstract | Rumput laut merupakan salah satu produsen primer di ekosistem perairan
laut. Sebagian jenis rumput laut juga memiliki nilai ekonomis sebagai penghasil
hidrokoloid (alginat, agar dan karagenan) yang secara luas digunakan dalam
berbagai industri makanan dan farmaseutika. Metabolit sekunder yang diproduksi
pada rumput laut biasanya untuk keperluan pertahanan diri dari gangguan predator
alga seperti ikan, echinodermata, krustasea ataupun moluska. Tujuan penelitian ini
adalah menentukan : 1) aktivitas antibakteri dan antioksidan alga hijau H. gracilis
dan H. macroloba, 2) pengaruh perlakuan fisik dan induksi bakteri terhadap
aktivitas antibakteri dan antioksidan, 3) kandungan komponen bioaktif, serta
4) fraksi aktif antibakteri.
Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan metanol dan
dipekatkan dengan rotary evaporator. Ekstrak H. gracilis dan H. macroloba diuji
terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Fraksinasi dilakukan
dengan metode partisi cair-cair dan solid phase extraction (SPE). Uji antioksidan
dilakukan dengan metode DPPH dan senyawa bioaktif ditentukan dengan uji
fitokimia. Rendemen ekstrak kasar H. gracilis yang diperoleh adalah sekitar
18.55-23.94%, sedangkan rendemen ekstrak kasar pada H. macroloba sekitar
13.49-17.88%. Aktivitas antibakteri ekstrak kasar H. gracilis lebih tinggi
dibandingkan dengan H. macroloba pada kedua bakteri uji. Perlakuan induksi
bakteri (Vibrio harveyi dan Stenotrophomonas maltophilia) pada alga hijau
H. gracilis menyebabkan penurunan aktivitas antibakteri pada bakteri uji E. coli.
Induksi bakteri menyebabkan tidak adanya aktivitas antibakteri ekstrak kasar
H. gracilis terhadap bakteri uji S. aureus. Perlakuan potong dan induksi bakteri
pada H. macroloba terlihat meningkatkan aktivitas antibakterinya terhadap kedua
bakteri uji.
Aktivitas antibakteri tertinggi terlihat pada fraksi B H. gracilis utuh dengan
zona hambat pada S. aureus dan E. coli masing-masing 7.00 mm dan 6.00 mm
pada konsentrasi 0.2 mg/sumur. Zona hambat antibakteri hanya terlihat pada
fraksi etil asetat setelah dilakukan partisi cair-cair. Hasil uji antioksidan
menunjukkan ekstrak H. gracilis memiliki aktivitas antioksidan yang lebih baik
dibandingkan H. macroloba pada semua perlakuan. Berdasarkan hasil uji
fitokimia pada ekstrak kasar diketahui bahwa ekstrak H. gracilis mengandung
fenol dan steroid, sedangkan ekstrak H. macroloba mengandung fenol dan
saponin. Fraksi B diduga merupakan senyawa golongan steroid karena terbentuk
bercak warna ungu ketika disemprot dengan pereaksi anisaldehida-asam sulfat. | id |