Karakterisasi Enzim dan Ekspresi Heterolog Endo-β-1,4-xilanase dari Streptomyces sp. 45I-3 pada Escherichia coli
View/Open
Date
2017Author
Sipriyadi
Meryandini, Anja
Wahyudi, Aris Tri
Suhartono, Maggy Thenawidjaya
Metadata
Show full item recordAbstract
Endo-ß-1,4-xilanase (xilanase) merupakan enzim utama yang terlibat
dalam hidrolisis xilan dengan cara mendepolimerisasi xilan melalui hidrolisis acak
ikatan tulang punggung ß-1,4 menjadi xilooligosakarida dan xilosa. Berbagai
mikrob dilaporkan mampu menghasilkan enzim xilanase. Eksplorasi enzim
xilanase yang berasal dari bakteri semakin meningkat seiring dengan tingginya
permintaan enzim ini dalam dunia industri. Bakteri dari genus Bacillus, cendawan
dari genus Trichoderma dan Aspergillus, dan aktinobakteria dari genus
Streptomyces diketahui merupakan mikrob potensial penghasil enzim xilanase.
Analisis gen 16 sRNA isolat 45I-3 xilanolitik yang diisolasi dari sampel
tanah rawa gambut di Kalimantan menunjukkan kedekatan terhadap Streptomyces
costaricanus strain NBRC 100773 dengan kesamaan sebesar 99%. Isolat 45I-3
menunjukkan karakteristik morfologi koloni berbentuk hifa bulat, dengan tepian
yang tidak rata dan permukaan yang bertepung, miselia substrat berwarna kuning
sedangkan miselia aerial berwarna putih kekuningan dengan pigmentasi yang
kuning terang pada media xilan beechwood, sedangkan pada media YMA, YSA,
NA, PDA dan ISP4 miselia aerial berwarna coklat dan miselia substrat berwarna
putih kekuningan sampai abu kecoklatan. Gambar mikroskopis dan foto Scanning
Electron Microscope (SEM) menunjukkan karakter hifa fleoxous dengan
morfologi spora tipe smooth.
Optimasi produksi enzim xilanase ekstrak kasar dengan penambahan
variasi jenis substrat, sumber karbon, nitrogen, dan fosfat menunjukkan bahwa
penggunaan substrat xilan tongkol jagung mampu menghasilkan indeks enzimatik
tertinggi (3.60) dibandingkan dengan substrat xilan beechwood (2.87), birchwood
(2.8), oat spelt (2.77), dan xilan tembakau (2.08). Penambahan konsentrasi xilan
beechwood 0-1.0% menunjukkan peningkatan aktivitas enzim xilanase seiring
dengan penambahan konsentrasi xilan yang ditambahkan pada media produksi.
Waktu produksi enzim xilanase terbaik diperoleh pada hari ke 8 dengan aktivitas
sebesar 2.29 U/mL. Penggunaan variasi sumber fosfat menunjukkan bahwa,
penggunaan natrium dihidrogen fosfat (NaH2PO4) merupakan sumber fosfat
terbaik dengan aktivitas tertinggi (2.37 U/mL). Penggunaan variasi sumber
nitrogen berbeda menunjukkan bahwa ammonium sulfat ((NH4)2S2O4) dan
ekstrak khamir menghasilkan aktivitas yang lebih besar (2.36 U/mL)
dibandingkan sumber nitrogen pepton (2.06 U/mL), ekstrak malt (1.87 U/mL),
tripton (1.67 U/mL), dan ammonium persulfat (NH4)2S2O8 (0.2 U/mL).
Penambahan surfaktan berpengaruh terhadap aktivitas xilanase yang dihasilkan.
Penambahan SDS (0.146 U/mL) dan Tween 80 (0.428 U/mL) menunjukkan
respon negatif berupa penurunan aktivitas enzim xilanase, sedangkan pada
surfaktan Dimetilsulfoksida (DMSO) tidak menunjukkan penurunan aktivitas
xilanase (2.457 U/mL) dibandingkan dengan perlakuan kontrol.
Gen penyandi enzim xilanase dari Streptomyces sp. 45I-3 berhasil
diamplifikasi menggunakan sepasang primer yang didesain berdasarkan hasil
penelitian sebelumnya. Amplifikasi menggunakan mesin polymerase chains
reaction (PCR) mendapatkan amplikon dengan panjang berkisar 1029 pb. Analisis
ORF menujukkan bahwa ORF ini termasuk pada glikosil hidrolase famili 11
(GH11). Panjang gen xilanase 1029 pb menyandikan 342 asam amino termasuk
43 asam amino putative sinyal peptida.
CDS xilanase (XynSc11) berhasil disubkloning pada plasmid pGEM-T Easy,
dikloning pada plasmid pET15b(+), dan diekspresikan pada Escherichia coli
BL21 (DE3). Ekspresi XynSc11 pada E.coli ditunjukkan dengan pita protein
berukuran ~33.8 kDa. Induksi E. coli rekombinan menggunakan isopropil β-D-1-
thiogalakto-piranosida (IPTG) pada berbagai kondisi suhu dan waktu inkubasi
menunjukkan pengaruh pada peningkatan konsentrasi protein rekombinan.
Konfirmasi pita protein dilakukan menggunakan analisis zimogram. Hasil
zimogram menunjukkan bahwa pita protein rekombinan memiliki aktivitas dalam
mendegradasi substrat xilan beechwood, ditandai dengan adanya zona bening
disekeliling pita protein rekombinan.
Sekuen asam amino penyusun enzim endo-β-1,4-xilanase putatif dari
Streptomyces sp. 45I-3 menunjukkan kesamaan sebesar 95% terhadap gen
penyandi enzim xilanase bacterium enrichment culture clone (Xyl8B8).
Perbedaannya adalah pada penelitian ini gen penyandi enzim endo-β-1,4-xilanase
(XynSc11) diamplifikasi dari bakteri yang dapat dikultur (culturable) sedangkan
sekuen gen enzim endo-β-1,4-xilanase Xyl8B8 berasal dari bakteri yang tidak
dapat dikultur (unculturable) dengan pendekatan pustaka genom. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa penggunaan inang E. coli pada ekspresi xilanase
rekombinan XynSc11 terbukti mampu meningkatkan produktivitas enzim xilanase
sebesar 48.73 kali lebih besar dibandingkan dengan produksi xilanase langsung
dari kultur Streptomyces sp. 45I-3. Enzim xilanase rekombinan memiliki aktivitas
sebesar 110.59 U/mL dengan aktivitas spesifik 1.644 U/mg pada suhu inkubasi 55
⁰C dan pH 6.0. Enzim xilanase rekombinan memiliki aktivitas yang stabil pada
suhu prainkubasi 45 ⁰C hingga menit ke-45, namun kurang stabil pada suhu
prainkubasi 55 ⁰C dan 65 ⁰C.