dc.description.abstract | Kedelai merupakan komoditi yang memiliki banyak kegunaan dan arti
penting bagi pertanian, serta bagi masyarakat Indonesia dan kedelai organik turut
membantu peningkatan jumlah kedelai produksi dalam negeri. Maka dari itu
penting untuk mengkaji mekanisme rantai pasok kedelai organik. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi mekanisme rantai pasok kedelai
organik pada jaringan mitra Martani, lalu meganalisa dan membandingkan nilai
tambah yang diperoleh para pelaku rantai kedelai konvensional dan organik, serta
melakukan identifikasi faktor penggerak berjalannya rantai pasok kedelai organik
pada jaringan mitra Martani. Penelitian diawali dengan identifikasi pelaku serta
mekanisme rantai pasok secara deskriptif dalam kerangka Van der Vorst (2006).
Tahap selanjutnya dilakukan analisis nilai tambah berdasarkan konsep Hayami
(1986) untuk mengetahui perolehan nilai pelaku dalam rantai pasok kedelai
organik dan kemudian dibandingkan dengan nilai tambah yang didapatkan oleh
pelaku rantai pasok kedelai konvensional. Penelitian diakhiri dengan menganalisis
faktor-faktor penggerak yang mempengaruhi berjalannya rantai pasok
berdasarkan kerangka Chopra dan Meindl (2007). Berdasarkan hasil observasi,
para pelaku rantai pasok kedelai organik jaringan mitra Martani terdiri dari petani,
pengepul, pengecer dan produsen olahan kedelai yang memiliki peran berbeda
dalam rantai pasokan. Nilai tambah yang diciptakan oleh pelaku rantai pasok
kedelai organik antara lain, (1) petani sebesar Rp 8 051/kg kedelai, (2) pengepul
sebesar Rp 1 22.l,9/kg tahu, (3) produsen tahu sebesar Rp 1 880.41/kg tahu, (4)
produsen tempe sebesar Rp 6 246.64/kg tempe. Sedangkan nilai tambah yang
diperoleh pelaku rantai pasok kedelai konvensional antara lain, (1) petani sebesar
Rp 4 968/kg kedelai, (2) pengepul sebesar Rp 163.33/kg kedelai, (3) produsen
tahu sebesar Rp 3 053.38/kg tahu, (4) produsen tempe sebesar Rp 2 981.02/kg
tempe. Berdasarkan analisa deskriptif faktor-faktor penggerak rantai pasok, rantai
pasok kedelai organik memiliki potensi untuk berkembang. Hambatan
perkembangan rantai pasok terkendala pada perkembangan jumlah konsumen
organik yang cenderung lambat. | id |