Pengembangan potensi aktinobakteri endofit tanaman obat sebagai penghasil inhibitor lipase pankreas
View/Open
Date
2017Author
Fitri, Lenni
Lestari, Yulin
Meryandini, Anja
Pradono, Dyah Iswantini
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu strategi yang paling menjanjikan untuk penurunan berat badan
adalah dengan menghambat penyerapan lemak oleh lipase pankreas. Tanaman yang
digunakan sebagai penghasil inhibitor lipase pankreas ini diantaranya adalah
Alpinia galanga (lengkuas), Kaempferiae galanga (kencur), Zingiber cassumunar
(bangle), Guazuma ulmifolia, Murraya paniculata (kemuning) dan Kaempferiae
rotunda (kunci pepet). Namun penggunaan tanaman obat ini dapat mempunyai
beberapa kendala yaitu membutuhkan bahan baku yang banyak dan membutuhkan
waktu yang lama. Oleh karena itu dibutuhkan alternatif baru dengan menggali
sumber daya mikrob yang terdapat di dalam jaringan tanaman yang disebut dengan
mikrob endofit. Mikrob endofit diharapkan dapat menghasilkan senyawa bioaktif
yang sama dengan tanaman inangnya. Salah satu mikrob endofit adalah
aktinobakteri yang memiliki potensi tinggi dalam memproduksi beragam senyawa
bioaktif, diantaranya adalah, senyawa antibakteri, antitumor dan inhibitor enzim.
Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan isolat aktinobakteri endofit asal
tanaman obat yang mampu menghasilkan inhibitor lipase pankreas, mengkaji
keragaman morfologi dan molekuler aktinobakteri endofit penghasil lipase
pankreas, mengkarakterisasi senyawa inhibitor lipase pankreas yang dihasilkan
oleh isolat aktinobakteri endofit, dan mengetahui kemampuan aktinobakteri endofit
terpilih dalam menghasilkan inhibitor lipase pankreas melalui studi komparasi
aktivitasnya dengan tanaman inangnya dan tanaman hasil kultur jaringan bebas
mikrob endofit.
Media yang digunakan untuk mengisolasi aktinobakteri endofit adalah
humid acid vitamin agar. Keragaman morfologi diobservasi berdasarkan
pengamatan langsung terhadap koloni aktinobakteri endofit dan secara mikroskopis.
Aktivitas inhibitor lipase pankreas diukur menggunakan spektrofotometer.
Identifikasi isolat terpilih dilakukan berdasarkan analisis gen 16S rRNA. Ektraksi
senyawa bioaktif dilakukan menggunakan pelarut etanol, etil asetat, dan n-heksan.
Pemeriksaan fitokimia meliputi pemeriksaan alkaloid, sterol dan triterpenoid,
saponin, polifenol dan tanin serta flavonoid. Uji toksisitas dilakukan dengan
menggunakan larva udang Artemia salina yang berumur 48 jam. Profil senyawa
dikaji menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Untuk mengetahui peran
isolat aktinobakteri endofit dalam menghasilkan inhibitor lipase pankreas,
digunakan tanaman terpilih bebas endofit hasil kultur jaringan, dan dibandingkan
dengan aktivitas inhibitor lipase pankreas tanaman yang tumbuh di alam, dan kultur
murni aktinobakteri endofitnya.
Pada penelitian ini diperoleh 35 isolat aktinobakteri endofit dari beberapa
tanaman obat, yang terdiri atas 12 isolat dari rimpang kunci pepet, 9 isolat dari
rimpang bangle, 6 isolat diperoleh dari rimpang lengkuas, 5 isolat dari rimpang
kencur, dan 3 isolat dari daun kemuning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
semua isolat aktinobakteri endofit tersebut memiliki kemampuan inhibitor lipase
pankreas yang beragam. Nilai penghambatan terendah yaitu 6.1% dan nilai
penghambatan tertinggi yaitu 96.5%. Selanjutnya 5 isolat dengan aktivitas inhibitor
lipase pankreas tinggi dipilih untuk diuji lebih lanjut kemampuan inhibitor lipase
pankreasnya yaitu AEBg4, AEBg10, AEBg12, AELk3, dan AEKp9. Nilai aktivitas
inhibitor lipase pankreas menunjukkan bahwa isolat AEBg12 (95.3%) memiliki
kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol positif yaitu orlistat
(93.6%). Untuk ke 4 isolat yang lain yaitu AEBg4, AEBg10, AELk3, dan AEKp9
diperoleh nilai aktivitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan orlistat.
Hasil identifikasi secara morfologi makroskopis, mikroskopis dan
berdasarkan 16S rRNA menunjukkan kelima isolat terpilih merupakan
Streptomyces spp. Identifikasi molekuler berdasarkan sekuen parsial 16S rRNA
menunjukkan bahwa aktinobakteri endofit AEBg4, AEBg10, dan AEBg12
memiliki kemiripan paling tinggi dengan Streptomyces sp. S170 yaitu masingmasing
sebesar 93, 99, dan 98%. Isolat AEBg4 memiliki kemiripan sebesar 92%
dengan type strain S. lannensis JCM 16578T. AEKp9 memiliki kemiripan dengan
Streptomyces sp. DLDG2 dan type strain S. bellus NBRC 12844T yaitu sebesar 93%.
AELk3 memiliki kemiripan paling tinggi dengan Streptomyces sp. NRLL B-24869
sebesar 98%.
Hasil analisis fitokimia menunjukkan bahwa supernatan kultur
aktinobakteri endofit AEBg12 yang diperoleh dari tanaman bangle mengandung
flavonoid, saponin, dan steroid, sedangkan ekstrak etanol dan etil asetat
mengandung flavonoid. Nilai IC50 ekstrak etanol sebesar 180.83 μg mL-1,
sedangkan ekstrak etil asetat didapatkan nilai IC50 sebesar 676.6 μg mL-1. Nilai IC50
ekstrak etanol yang diperoleh lebih rendah dari orlistat yaitu 195.63 μg mL-1. Nilai
LC50 dari ekstrak etanol didapatkan sebesar 231.44 μg mL-1.
Untuk pengujian KLT, eluen terbaik yang dapat memisahkan komponen
aktif dari ekstrak etanol AEBg12 adalah campuran pelarut metanol : kloroform
dengan perbandingan 9:1. Ekstrak etanol AEBg12 memiliki pendaran pita yang
berwarna biru yang terlihat pada pelat KLT ketika diamati menggunakan panjang
gelombang 366 nm. Filtrat kultur jaringan tanaman bangle bebas endofit berusia 2
bulan dengan konsentrasi 1300 ppm menunjukkan nilai penghambatan lipase
pankreas sebesar 3.3%. Filtrat tanaman bangle dari alam pada konsentrasi yang
sama (1300 ppm) menghasilkan nilai penghambatan terhadap lipase pankreas
sebesar 23.9% yang lebih kecil dibandingkan dengan kemampuan penghambatan
lipase pankreas dari supernatan AEBg12 yaitu sebesar 95.3%.
Berdasarkan data-data hasil penelitian tersebut diperoleh aktinobakteri
endofit sebanyak 35 isolat. Aktinobakteri endofit memiliki keragaman morfologi
tinggi dan kemampuan menghasilkan inhibitor lipase pankreas beragam. 5 isolat
terpilih berdasarkan karakter morfologi, mikroskopis dan 16S rRNA merupakan
Streptomyces spp. Ekstrak etanol AEBg12 mengandung senyawa flavonoid.
AEBg12 memiliki aktivitas inhibitor lipase pankreas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan aktivitas tanaman bangle di alam, filtrat kultur jaringan
tanaman bangle bebas endofit dan orlistat. Hal ini menunjukkan potensi
aktinobakteri endofit bangle sebagai penghasil inhibitor lipase pankreas.