dc.description.abstract | Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikandiIndonesia dilandasi dalamUndang-Undang No.25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas) dijabarkan dalamPermendiknas No.44/U/2002 Tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah dan tertuang dalam pasal 54 UU No.20 tahun 2003 tentang Peran Serta Masyarakat dalam Pendidikan dan terakhir termuat dalam Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.Komite Sekolah merupakan lembaga independen mandiri yang mewadahipara pemangku kepentingan, orangtua/wali peserta didik, tokoh masyarakat yang peduli pendidikan, serta dunia usaha dan industri. Maksud dibentuknya Komite Sekolah adalah agar bersama-sama dengan satuan pendidikan dapat meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dengan memberikan, pertimbangan, arahan, dukungan serta pengawasan. Komite Sekolah merupakan bentuk partisipasi masyarakat yang mempunyai komitmen dan loyalitas serta peduli terhadap peningkatan kualitas Sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikan pemahaman pengurus Komite Sekolah terhadap peran dan fungsinya dalam pengelolaan pembangunan pendidikan di tingkat satuan pendidikan. (2) Menganalisisproses komunikasi dan kendala komunikasi yang dihadapi oleh Komite Sekolah dalam memainkan perannya sebagai pranata sosial dalam sistem pembangunan pendidikan nasional. (3) Merancang bentuk dan strategi komunikasi pembangunan yang dapat diterapkan oleh Komite Sekolah sebagai solusi guna meningkatkan kualitas partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sistem pendidikan nasional pada tingkat satuan pendidikan (4) Menganalisis perbedaan antara Komite Sekolah pada pendidikan dasar negeri dan swasta. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Tangerang Selatan yang merupakan bagian dari Provinsi Banten. Penelitian mengambil lokasi di 4 (empat) Kecamatan, yakni Kecamatan Pamulang, Ciputat, Pondok Aren dan Serpong. Jumlah sampel untuk jenjang SD negeri dan swasta sebanyak 74 sekolah dan SMP negeri dan swasta berjumlah 74 sekolah. Responden dalam penelitian ini adalah pengurus Komite Sekolah yaitu Ketua, Sekertaris dan Bendahara jumlah responden adalah 425 orang. Data kuantitatif dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner sedangkandata kualitatif diperoleh dari hasil diskusi kelompok terpumpun (focus group discussion). Diskusi diikuti oleh 54 orang pengurus Komite Sekolah berasal dari 9 SD Negeri, 9 SD Swasta, 9 SMP Negeri, dan 9 SMP Swasta. Sekolah tersebut berlokasi di 2 kecamatan yang ada di Kota Tangerang Selatan yaitu kecamatan Pamulang dan Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Diskusi dilaksanakan dengan membagi perserta menjadi tiga kelompok masing-masing berjumlah 18 orang. Analisis statistik yang digunakan adalah (1) analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui strategi komunikasi Komite Sekolah dalam peningkatan
pendidikan dasarberbasis partisipasi masyarakat, (2) Structural Equation Model (SEM) digunakan untuk mengetahui faktor dominan yang memengaruhi strategi komunikasi Komite Sekolahdalam peningkatanpendidikan dasar berbasis partisipasi masyarakat, (3)Analisis path digunakan untuk mengetahui dan melihat model kausal yang diteorikan, dan (4) uji t atau uji beda untuk mengetahui perbedaan Komite Sekolah di pendidikan dasar negeri dan pendidikan dasar swasta (5) analisis isi untuk pendekatan kualitatif Hasil penelitian menunjukkan karakteristik pengurus Komite Sekolah tidak berpengaruh nyata terhadap kinerja pengurus Komite Sekolah.Hal Ini karenaaspirasi masyarakat dari berbagai tingkat sosio ekonomi anggota belum terwakili, sehingga perlu dilakukan pemilihan pengurus Komite Sekolah secara demokratis tanpa membedakan latar belakang pendidikan, ekonomi dan sosial. Kondisi organisasi yang dialami oleh Komite Sekolah di Kota Tangerang Selatan mengindikasikan upaya pemberdayaan Komite Sekolah sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang menjadi ciri masyarakat madani belum menunjukkan hasil positif. Hasil analisis SEM menunjukkan pemahaman pengurus Komite Sekolah terhadap peran dan fungsi Komite Sekolah dan dukungan terhadap pengurus Komite Sekolah memengaruhi secara nyata proses komunikasi dalam Komite Sekolah, sedangkan karakteristik pengurus Komite Sekolah tidak berpengaruh nyata terhadap proses komunikasi dalam Komite Sekolah.Pemahaman pengurusKomite Sekolah terhadap peran dan fungsi Komite Sekolah, dukungan terhadap pengurus Komite Sekolah dan proses komunikasi dalam Komite Sekolah memengaruhi secara nyata efektivitas komunikasi dalam organisasi Komite Sekolah, sedangkan karakteristik pengurusKomite Sekolah tidak berpengaruh nyata terhadap efektivitas komunikasi pengurus Komite Sekolah.Proses komunikasi dalam Komite Sekolah, efektivitas komunikasi pengurus Komite Sekolah memengaruhi secara nyata kinerja Komite Sekolah. Hasil analisis uji beda menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara kinerja pengurus komite di sekolah negeri maupun kinerja pengurus komite di sekolah swasta dimana secara rata-rata kinerja pengurus Komite Sekolah swasta dinilai lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja pengurus Komite Sekolah negeri. | id |