dc.description.abstract | Konversi lahan pertanian menjadi penggunaan nonpertanian di Indonesia semakin meningkat dan dapat menimbulkan dampak negatif secara ekonomi, sosial, serta lingkungan. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan meningkatkan nilai tambah lahan pertanian agar dapat mempertahankan eksistensinya. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki potensi alam yang dapat mendukung pemanfaatan kawasan pertanian sebagai objek pariwisata yaitu sebagai kawasan agrowisata. Berdasarkan visi Dinas Pariwisata Kabupaten Kuningan, wilayah Kecamatan Cigugur akan diwujudkan sebagai kawasan wisata dan budaya yang berorientasi kepada agrowisata. Oleh karena itu diperlukan perencanaan lanskap Kecamatan Cigugur sebagai kawasan agrowisata sebagai salah satu upaya untuk mencegah dampak negatif konversi lahan sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi pembangunan pertanian. Metode yang digunakan yaitu proses perencanaan yang dimodifikasi dari Gold (1980) yang terdiri dari persiapan, inventarisasi, analisis, sintesis dan perencanaan lanskap. Hasil studi ini adalah perencanaan lanskap yang meliputi rencana ruang, rencana sirkulasi, rencana vegetasi, rencana aktivitas dan fasilitas, rencana daya dukung, dan rencana perjalanan wisata | id |