Analisis genotipe x lingkungan pada keragaan daya hasil dan kandungan nutrisi galur-galur gandum (Triticum aestivum L)
View/Open
Date
2017Author
Ashar, Jabal Rahmat
Trikoesoemaningtyas
Kusumo, Yudiwanti Wahyu Endro
Metadata
Show full item recordAbstract
Kebutuhan terhadap gandum di Indonesia setiap tahun cenderung
meningkat seiring meningkatnya populasi penduduk. Tanaman gandum
merupakan bahan utama dalam pembuatan tepung gandum. Kandungan zat
didalam gandum, diketahui dari banyak penelitian bahwa gandum kaya vitamin,
mineral dan serat. Jenis pangan ini memiliki kandungan beragam senyawa
fitokimia yakni senyawa kimia yang mempunyai dampak positif bagi kesehatan.
Kualitas tepung gandum dipengaruhi oleh kadar air, kadar abu, kadar lemak dan
beberapa parameter fisik lainnya, seperti penyerapan air dan stabilitas.
Pemuliaan tanaman gandum di Indonesia masih terus dilakukan,
mengingat bahwa gandum merupakan tanaman subtropis yang harus beradaptasi
dengan iklim yang ada di Indonesia. Gandum menghendaki lingkungan tumbuh
dengan rentang suhu 10 – 25 0C. Pengembangan gandum di Indonesia tidak harus
menggunakan daerah berelevasi tinggi (> 800 m dpl), karena akan bersaing
dengan komoditas hortikultura. Pengembangan gandum di Indonesia perlu
diarahkan pada daerah yang berelevasi menengah (400-800 m dpl) hingga rendah
(<400 m dpl).
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi pengaruh interaksi
genotipe x lingkungan terhadap keragaan karakter agronomi gandum di dataran
tinggi dan menengah serta memperoleh informasi mengenai tingkat kandungan
protein, karbohidrat, kadar abu dan kadar lemak gandum hasil persilangan Oasis x
HP1744 di dataran tinggi dan menengah
Penelitian lapangan dilakukan di dua lokasi yang berbeda yaitu di lahan
pertanian Desa Cilember, Cisarua, Kabupaten Bogor dengan ketinggian ± 600 m
dpl dan di Malino, Sulawesi Selatan, dengan ketinggian ± 1600 m dpl. Pengujian
analisis kandungan nutrisi gandum dilaksanakan di laboratorium Departemen
Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Materi genetik
yang digunakan pada penelitian ini adalah 25 galur hasil persilangan Oasis x
HP1744 dan empat varietas unggul nasional yakni Guri 1, Guri 2, Selayar dan
Dewata serta dua galur introduksi Oasis dan HP1744 sebagai tetua sebagai
pembanding. Untuk menentukan kadar abu digunakan metode gavimetri, kadar
lemak dengan metode soxhlet, kadar protein dengan metode biuret dan
karbohidrat total dengan metode anthrone. Data dianalisis menggunakan software
SAS versi 9.0.
Daya hasil gandum di Malino lebih baik dibanding di Cisarua. Galur
terbaik bobot biji per tanaman sebesar 43.46 g, bobot 1000 biji sebesar 42.5 g dan
potensial hasil sebesar 3.90 ton/ha untuk galur O / HP-22-A27-1-10. Terdapat
pengaruh interaksi genotipe x lingkungan pada peubah umur berbunga dan hasil di
dua elevasi. Terdapat 5 kelompok galur yang sangat toleran yaitu galur O/HP-14-
A19-1-8, O/HP-12-A23-1-10, O/HP-14-A10-2-10, O/HP-12-A25-3-7 dan O/HP-
14-A10-3-3. Terdapat interaksi galur x lokasi pada parameter kandungan protein
dan lemak. Kandungan protein di dataran menengah (Cisarua) lebih tinggi
dibanding dataran tinggi (Malino). Tingkat perubahan kandungan protein terbesar
terlihat pada galur O/HP-12-A28-5-1 dengan nilai 48.5%. Galur dengan
perubahan protein yang rendah pada kedua lingkungan, diantaranya O/HP-12-A5-
4-5 dengan nilai 7.5% dan O/HP-93-A3-1-9 sebesar 9.8%.
Collections
- MT - Agriculture [3859]