dc.description.abstract | Tikus merupakan satwa liar yang sudah mampu beradaptasi dengan kehidupan manusia. Tikus dapat menjadi hama baik di bidang pertanian maupun di permukiman. Pengendalian tikus dengan menggunakan perangkap merupakan suatu pengendalian yang praktis dan aman bagi lingkungan. Penelitian bertujuan mengetahui tingkat keberhasilan pemerangkapan tikus dengan tiga jenis umpan yang berbeda (ubi jalar, ikan asin, dan kelapa bakar) menggunakan single live trap. Total perangkap yang digunakan berjumlah 30 perangkap untuk 10 titik. Setiap lokasi titik pemerangkapan dipasang 3 perangkap, terdiri 1 perangkap dengan umpan kelapa bakar, 1 perangkap dengan umpan ikan asin dan 1 perangkap menggunakan ubi jalar. Pemerangkapan dilaksanakan dalam jangka waktu 3 bulan, dengan interval pemerangkapan 1 minggu, dan setiap minggu pengamatan dilakukan pemerangkapan selama 2 malam berturut-turut. Pengamatan yang dilakukan yaitu jumlah tikus yang berhasil terperangkap, jenis tikus yang terperangkap, jenis kelamin dan ukuran tikus, serta umpan yang paling banyak menarik tikus sehingga terperangkap. Selain itu, kondisi habitat pemerangkapan dan kondisi cuaca dijadikan sebagai data pendukung. Hasil dari penelitian ini yaitu keberhasilan pemerangkapan tikus sebesar 8%. Tikus lebih menyukai umpan kelapa bakar dan ubi jalar dibandingkan dengan ikan asin. Keberhasilan masing-masing umpan antara lain ikan asin 1%, kelapa bakar 12.5%, dan ubi jalar 10.5%. Spesies tikus yang terperangkap yaitu R. tiomanicus (37 ekor) dan R. rattus diardii (11 ekor). Tikus dengan jenis kelamin jantan lebih banyak didapat dibandingkan betina. Tikus besar lebih banyak didapat dibandingkan dengan tikus kecil. | id |