Kajian Keberhasilan Program Pendampingan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM) Pangan Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan Dalam Penerapan Prinsip Keamanan Pangan
View/Open
Date
2016Author
Rahayu, Dhela Purnama
Fardiaz, Dedi
Aini, Anita Nur
Metadata
Show full item recordAbstract
Good Manufacturing Practices (GMP) menjelaskan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh industri pangan termasuk UMKM di seluruh mata rantai produksi
mulai dari bahan baku sampai produk akhir dalam rangka menjamin keamanan
pangan. Sebagian dari pengelola UMKM belum memahami sepenuhnya bagaimana
cara mengendalikan resiko bahaya pada produknya, sehingga penyediaan pangan
aman dan bermutu belum bisa tercapai oleh sebagian UMKM pangan. Solusi yang
dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan mereka adalah pemberdayaan
UMKM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan UMKM dalam
menerapkan keamanan pangan secara mandiri, faktor penghambat UMKM dalam
menerapkan keamanan pangan, dan skema pendampingan terbaik yang dibutuhkan
UMKM. Metode penelitian terdiri dari penyusunan dan pengujian kuesioner,
penetapan responden dengan mengambil 17 UMKM binaan BPOM, pengambilan
data dengan cara pengisian kuesioner, wawancara, kajian hasil audit, dan analisis
data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat ketidaksesuaian penerapan
keamanan pangan pada UMKM binaan BPOM sebesar 76.47% (pada
pendampingan bulan pertama). Artinya rata-rata tingkat (rating) penerapan
keamanan pangan masih di tingkat D (jelek) dalam hal kelayakan sarana produksi
pangan. Faktor penghambat UMKM adalah kesulitan memenuhi persyaratan
tentang bangunan dan fasilitas, serta pemeliharaan dan program sanitasi. Oleh
karena itu, skema pendampingan terbaik dan yang sangat dibutuhkan UMKM
adalah skema pendampingan partisipatif, dimana UMKM sendiri harus berperan
aktif dalam memenuhi persyaratan GMP sebagai salah satu prasyarat dasar
keamanan pangan.